Oknum Guru Matematika SMAN 1 Padang Panjang ‘Matikan’ Langkah Anak untuk Remedi

Oknum Guru Matematika SMAN 1 Padang Panjang ‘Matikan’ Langkah Anak untuk Remedi

Padang Panjang.Sinyalnews.com, -Pendidikan adalah hal penting dalam kehidupan. Kualitas pendidikan tentu akan mempengaruhi karakter para peserta didik di tenggah masyarakat. Memiliki kualitas pendidikan yang baik pasti menjadi dambaan dan target setiap daerah dan sekolah disinilah pentingnya peranan seorang guru.

Guru ideal merupakan pengganti orang tua yang mampu memberikan pendidikan kognitif, afektif, dan psikomotorik bagi anak didiknya. Sosok yang mampu menciptakan suasana kelas lebih hidup, lebih aktif, dan menyenangkan. Guru ideal tidak akan pernah kehabisan cara untuk mentransfer ilmunya menjadi pembelajaran nyata.

Bahkan seorang Guru yang baik sanggup “menghipnotis” peserta didiknya, dari yang semula murung, sedih, kurang semangat, dan malas, menjadi ceria dan mampu mencapai keinginannya. Sosok guru seperti itulah yang dirindukan oleh peserta didik. Sosok yang paham akan tanggung jawab dan profesinya, serta karakter setiap peserta didiknya, bukan sebaliknya

Lain halnya yang terjadi di SMA Negeri 1 Padang Panjang, sekolah yang dibesar besarkan dimata masyarakat sebagai sekolah favorit , di sekolah ini seorang guru berinisial Yel, diduga membuat anak mati langkah. Dia tak mau memberi kesempatan melakukan remedi bagi anak-anak yang tidak tuntas bidang studi Matematika.

Baca Juga :  Guru-Guru SD Negeri 29 Ulak Karang Utara Laksanakan Upacara Bendera

Seorang orangtua siswa bernama Musriadi Musanif mengaku, dia telah berusaha melakukan berbagai pendekatan agar anak diberi kesempatan mengikuti remedi, karena akan berdampak rusaknya nilai anak, dan terancam gagal melanjutkan pendidikan ke lembaga pendidikan favoritnya.

“Anak saya tidak diberi kesempatan untuk mengikuti remedi. Nilai Matematikanya anjlok 77. Padahal sebelumnya nilai Matematika anak itu baik-baik saja. Remedi itu adalah hak anak, sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku,” ujarnya.

Menurutnya, hanya 77 nilai kasih sayang guru Matematika yang juga merupakan istri dari pembina anaknya di asrama SMAN 1 Padang Panjang tersebut. Ironisnya, nilai KKM Matematika di sekolah itu adalah 80. Jika guru Matematika memberi nilai 77, maka dia menjadi tidak tuntas. Tidak tuntas, katanya, itu artinya adalah merah. “Tidak diberi kesempatan remedi sama artinya mengabaikan hak anak,” ujarnya.

Oknum guru Yel memang ada memberikan soal dan tugas, tapi lembaran soalnya tidak cukup untuk seluruh anak. Mereka disuruh bergantian dan berebutan. Lalu lembar soal itu dibawa pulang oleh anak lainnya. Akibatnya, anak yang tinggal di asrama tidak bisa mendapatkannya. Anak juga disuruh meminjam catatan teman, sementara sang anak hanya sendirian di asrama pada prodi IPS itu.

Baca Juga :  Hardiknas, Wakil Walikota Salahudin : Guru Harus Bisa Jadi Role Model Digugu lan Ditiru

Selain tidak bisa keluar asrama, dia juga tak dapat menghubungi temannya untuk mendapatkan soal, karena anak asrama tidak boleh menggunakan telepon berbasis android.

Kepala SMAN 1 Padang Panjang Budi Hermawan yang dikonfirmasi berjanji akan memfasilitasi pada Selasa (24/1) ini, karena Senin (23/1) cuti bersama. Namun hingga sore, fasilitasi untuk mendapatkan hak remedi itu tidak terjadi.

Wakil Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Dr. Jasra Putra, M.Pd yang dimintai pendapat terkait hal itu menyebut, seharusnya anak diberikan kesempatan kedua untuk menuntaskan pembelajarannya lewat mekanisme remedi.

“Anak harus diberi kesempatan kedua dengan mengikuti remedi. Dalam pembelajaran merdeka menjadikan anak sebagai pusat pembelajaran, sehingga tak terjadi pelanggaran hak anak,” tegasnya.(Ph))

Share :

Baca Juga

ARTIKEL

Seorang Resesivis Narkoba Terjaring Di Operasi Antik Singgalang

ARTIKEL

Danlanud Sultan Hasanuddin Terima Kunjungan Manager Corporate Operation dan Service Regional Pertamina Wilayah Makassar

BADAN NEGARA

Kodim 0736/Batang Bagikan Ratusan Paket Sembako secara Langsung ke Rumah Penduduk

BERITA

SUDAH 2 HARI TERGULING DI LINTAS RANTAU BAIS-UJUNG TANJUNG BELUM JUGA DI EVAKUASI

BERITA

Sosialisasikan Operasi Patuh Candi 2023, Satlantas Polres Pekalongan Ajak Warga Tertib Berlalu Lintas

ARTIKEL

MIN 3 Kota Padang, Sukses Pertahankan Juara Umum Olimpiade IPA tingkat SD/MI Se-Kota Padang

ARTIKEL

PLDKS SMA Praja Nusantara dipusatkan di SPN Polda Sumbar

BADAN NEGARA

Terkait Dugaan Korupsi BTS Kominfo: Delapan Saksi Diperiksa Kejagung