Peserta Bimtek Fasilitasi Pembiayaan Petani Perempuan Mendukung Program Kementerian Pertanian, Rabu (30/11/2022) di Padang, serius mendengarkan pemarapan narasumber.
Padang, Sinyalnews.com – Di tengah pandemi Cpvid 19, sektor pertanian mampu menunjukkan kinerjanya. Di saat sektor lain terpuruk, justru pertanian meningkat tajam. Trend positif sektor pertanian di tengah pandemi Covid 19 itu dapat terwujud berkat usaha yang terus menerus dan berkesinambungan dari berbagai pihak, mulai dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, stakeholder lain terutama pada akar rumput, seperti para petani terutama petani perempuan.
“Data BPS 2021 menunjukkan, lebih dari 40 persen petani kita adalah para perempuan,” kata Direktur Pembiayaan Pertanian Kementerian Pertanian, Indah Megahwati saat membuka Bimbingan Teknis Fasilitasi Pembiayaan Mendukung Program Kementerian Pertanian, Rabu (30/11/2022) di Padang.
Bimtek diikuti sedikitnya 100 petani perempuan yang berasal dari seluruh kabupaten/kota di Sumbar. Mereka yang tergabung dalam Jaringan Pertanian Nasional (JPN) Perempuan sangat antusias mengikuti kegiatan bimtek yang ditandai dengan banyaknya pertanyaan yang diajukan baik kepada narasumber yang berasal dari Kementerian Pertanian, perwakilan BNI dan BRI serta petani millenial yang telah sukses.
Dikatakan Indah, untuk mengatasi krisis pangan global dan juga menyambut G20, Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian Kementan telah menyiapkan arsitektur dan orkestra pemanfaatan anggaran untuk memenuhi sarana dan prasarana agar ketahanan pangan dalam negeri tetap terjaga.
“Salah satu langkah komprehensif dan berkelanjutan adalah dengan mengintegrasikan seluruh aktivitas produksi pertanian dari hulu hingga hilir, termasuk menumbuhkan wirausahawan wanita baru melalui pemberdayaan wanita tani Indonesia pada era digitalisasi menuju pertanian maju, mandiri dan modern,” katanya.
Sedangkan Ketua DPW Garnita Sumbar, Lisda Hendrajoni mengatakan, perempuan bisa menjadi petani sukses, pengusaha tani dan eksportir hasil tani. Hal itu dapat diwujudkan salah satunya melalui bimtek ini, wadah bagi petani perempuan untuk menambah wawasan dan ilmu pertanian modern.
Pihaknya mengapresiasi kegiatan yang dihelat Kementan RI ini dengan menggandeng perbankan. Sebab memang tidak mudah bagi petani perempuan untuk mengakses perbankan. Berbagai usaha tani yang mereka tekuni modalnya sangat terbatas sesuai keuangan mereka. Tak mengherankan jika hasil yang diperoleh juga tidak maksimal.
“Mari bersama kita bangkitkan petani perempuan Indonesia yang melek teknologi agar kita memiliki daya saing, dan bisa bersinergi dalam pelaksanaan pembangunan pertanian di Indonesia,” ajaknya.
Pada sesi terakhir malam hari, Kementan menghadirkan para petani millennial yang telah sukses dengan bisnisnya, seperti peternakan sapi, peternakan kambing dan usaha hortikultura. Kisah sukses mereka benar-benar menginspirasi para petani perempuan untukd apat diterapkan di daerahnya masing-masing. (devi)