BUKITTINGGI, Sinyalnews.com – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bukittinggi menggelar Rapat Paripurna memperingati Hari Jadi Kota (HJK) Bukittinggi ke-240 tahun.
Bertema,”Semangat Transformasi Untuk Mewujudkan Bukittinggi Maju Berkelanjutan.” Berlangsung di Auditorium Balai Sidang Hatta-Hotel Monopoli Bukittinggi, Minggu (22/12/2024) pagi.
Rapat paripurna dibuka langsung Ketua DPRD Bukittinggi, Syaiful Efendi, didampingi Wakil Ketua Beny Yusrial dan Zulhamdi Nova Candra. Ia mengatakan pilihan niniak mamak untuk membentuk suatu komunitas pada sebuah dataran tinggi di Luhak Agam dan kemudian mendirikan Nagari Kurai adalah awal dari keberadaan sebuah kota yang kini dikenal dengan nama “Bukittinggi.”
Pilihan tersebut kata Syaiful, merupakan suatu yang tepat dan tidak heran bila negara penjajah Belanda dan Jepang menjadikan kota ini sebagai salah satu pusat utama dalam pengelolaan pemerintahan dan militernya.
Selanjutnya, pada masa perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia, dimana kota ini pun pernah dijadikan Ibu kota kedua Republik Indonesia (RI) setelah Yogyakarta, Bukittinggi sebagai Ibu kota Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI).
Juga ibu kota provinsi Sumatra Tengah, dan pernah pula menyandang status sebagai Ibu Kota Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) sebelum dipindahkan ke Padang dan terakhir sebagai Ibu Kota Kabupaten Agam sebelum dipindahkan ke Lubuk Basung.
Peringatan HJK Bukittinggi ke-240 perlu dimaknai dengan melakukan koreksi, intropeksi dan evaluasi. “Melalui koreksi kita perbaiki taat kehidupan, melalui intropeksi kita ambil hikmah dari setiap kejadian, melalui evaluasi dari ikhtiar dan usaha yang telah kita lakukan.”
“Lalu kita bingkai catatan perjalanan hari ini dan ke depan dengan kerangka kerja yang produktif, kita design sebuah formula masa depan berlandaskan realita dan dinamika kekinian,” kata Syaiful di awal sambutannya.
Bukittinggi hari ini merupakan upaya maksimal yang telah dilakukan oleh Pemerintah Kota (Pemko) Bukittinggi. Pembangunan tidak pernah dapat dilaksanakan tanpa adanya sebuah pemerintahan yang kuat yaitu antara Eksekutif (Pemko Bukittinggi-red) dan Legislatif (DPRD Bukittinggi-red) yang didukung oleh segenap lapisan masyarakat kota.
“Atas nama DPRD Bukittinggi, apresiasi dan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kami berikan kepada Pemko Bukittinggi atas keberhasilan prestasi serta berbagai penghargaan yang telah diraih, baik di bidang pemerintahan, bidang ekonomi, sosial dan budaya serta kepegawaian maupun bidang lain yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu,” ucapnya.
Ketua Karapatan Adat Nagari (KAN) Kurai juga merupakan seorang tokoh masyarakat Kota Bukittinggi, H.A.Dt Sati menyebutkan, pihaknya sebagai masyarakat Bukittinggi bersyukur dengan menjadikan hari kelahiran kota ini sebagai sebuah inspirasi dan motivasi untuk mengisi kembali setiap detik perjuangan kehidupan di daerah ini melalui karya dan prestasi.
“Kita bingkai catatan kerja produktif demi meraih cita-cita dan harapan masa depan yang lebih baik. Sebagai generasi penerus mari kita liat sejarah sebagai sebuah untaian peristiwa penuh makna dan hikmah.”
“Dari sejarah kehidupan pemerintahan dan pembangunan Bukittinggi selama ini kita dapat memetik pembelajaran,” sebutnya. Dt Sati menambahkan, tahun 2024 telah dilalui dengan adanya momentum kontestasi pemilihan umum (pileg, pilpres dan pilkada) yang menguras banyak biaya dan tenaga.
“Pada saat ini kami mengimbau semua anak kemenakan dan masyarakat Bukittinggi untuk membangun komunikasi sehingga merajut kembali hubungan persaudaraan sesama masyarakat Bukittinggi,” imbaunya.
“Peserta kontestasi pesta demokrasi memiliki tujuan yang sama untuk membangun dan memajukan Bukittinggi agar kondusifitas daerah tetap terwujud,” tukuknya.
Dalam kesempatan itu, Wali Kota Bukittinggi Erman Safar menjelaskan, penetapan HJK Bukittinggi didasari Surat Keputusan Nomor: 10/SK-II/DPRD/1998 di 15 Desember 1988. Lalu, Wali Kota Bukittinggi membuat Surat Keputusan bernomor 188.45-177-1988 tertanggal 17 Desember 1988, selanjutnya ditetapkan 22 Desember 1784 sebagai Hari Jadi Kota Bukittinggi. 
Pada waktu itu, Bukittinggi yang berada di Nagari Kurai merupakan salah satu dari 40 Nagari di Kabupaten Agam ini yang telah menjadi pusat ekonomi. Di usia ke-240 tahun ini, HJK Bukittinggi mengangkat tema “Semangat Transformasi Mewujudkan untuk Bukittinggi Maju Berkelanjutan.” Hal itu sejalan dengan semangat perubahan terus menerus guna menjadikan Bukittinggi lebih baik ke depan dengan tetap berlandaskan ABS-SBK.
“Kita patut berbangga karena Kota Bukittinggi yang kita cintai ini telah mengalami perkembangan yang cukup pesat dan menjadi salah satu kota penting yang tidak hanya di Sumbar bahkan Indonesia. Bukittinggi telah mampu menyejajarkan dirinya dengan kota lain di Indonesia,” sebut Erman.
Ia menjelaskan Kota Bukittinggi tumbuh konsisten pada tiga besar terbaik kabupaten/kota di Sumbar pada 3 tahun terakhir dan selalu berada di atas pertumbuhan ekonomi provinsi. “Tingkat kemiskinan kita 2023 sebesar 4,11 persen merupakan capaian terendah Kota Bukittinggi selama 10 tahun terakhir dan angka harapan hidup Kota Bukittinggi merupakan yang tertinggi di Sumbar sejak beberapa tahun terakhir yaitu 75,13 persen pada 2023,” jelasnya.
Tingkat pengangguran kita sebesar sebesar 4,99 persen, jauh lebih baik dari provinsi dan nasional yaitu sebesar 5,94 persen dan 5,32 persen, tambahnya.
Pemerintah Provinsi Sumatra Barat (Pemprov Sumbar) akui Pemko Bukittinggi telah berhasil dalam membangun daerah dengan banyak prestasi dan penghargaan yang dicapai. Hal tersebut disampaikan Gubernur Sumbar yang dibacakan oleh Plt Asisten 1 Setda Provinsi Sumatra Barat, Irwan.
“Saya sangat mengapresiasi program pembangunan yang telah dilaksanakan oleh Pemko Bukittinggi dalam memberikan wajah, warna dan estetika Kota Bukittinggi,” ungkap Mahyeldi.
Pemprov Sumbar yakin Pemko Bukittinggi telah berupaya memberikan yang terbaik di tengah keterbatasan anggaran. Tentu, dengan dukungan yang baik dari DPRD Kota Bukittinggi, Forkopimda, dan seluruh masyarakat kota ini.
“Keberhasilan yang telah dicapai tidak akan terjadi tanpa adanya hubungan baik dan harmonisasi penyelenggaraan pemerintahan dan dorongan dari masyarakat. Kami berharap hubungan baik ini dapat selalu terjaga sampai kapanpun, sehingga tujuan pemerintah daerah untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat dapat terwujud sesuai dengan yang direncanakan,” harapnya.
“Pemprov Sumbar tidak ingin peringatan Hari Jadi Kota bukan sekedar kegiatan yang bersifat seremonial belaka. Namun, sebuah momentum yang mempunyai makna evaluatif dan prediktif,” tukuknya.
Rapat Paripurna DPRD Bukittinggi dalam memperingati Hari Jadi Kota Bukittinggi ke-240 tahun pada 22 Desember 2024 tersebut dihadiri seluruh anggota DPRD Bukittinggi, Forkopimda, Ketua Pengadilan Negeri (PN) Bukittinggi, Wali Kota Bukittinggi, Wakil Wali Kota Bukittinggi, Pj Sekda Bukittinggi, Staf Ahli Wali Kota, Asisten, Kepala Dinas, Kepala Badan, Kepala bagian, para camat, lurah.
Diikuti oleh pimpinan instansi vertikal, BUMN/BUMD, pimpinan organisasi politik dan sosial masyarakat, niniak mamak, alim ulama, cadiak pandai, bundo kanduang, generasi muda, tokoh masyarakat, perantau, insan pers dan tamu undangan. Dari pantauan media ini juga terlihat Mantan Wali Kota Bukittinggi Jufri dan mantan Wakil Wali Kota Bukittinggi Irwandi Datuak Batujuah.
(Gus MAH)
