SINYALNEWS.COM — Israel memang sungguh biadab. Tak puas berperang melawan Palestina, mereka pun bersiap menggempur Libanon paska serangan ke Majdal Shams, sebuah kota di dataran tinggi Golan yang diduduki mereka. Wartawan perang melaporkan serangan roket yang gencar diluncurkan pada 27 Juli 2024 telah menewaskan setidaknya 22 orang Israel serta telah mencederai lebih dari 35 orang Israel.
Serangan roket dari Libanon yang menggasak Israel ini mengejutkan Israel serta merta mengerahkan jet tempurnya untuk menggempur sejumlah kota di Libanon. Targetnya Israel langsung mengarah pada Markas Hizbullah.
Jeanine Hennis Plasschaert Koordinator Khusus PBB (Perserikatan Bangsa-bangsa) serta Kepala Pasukan Penjaga Perdamaian PBB UNIFIL, Aroldo Lazaro merilis pernyataan bersama mengenai serangan di Majdal Shams.
Pernyataan bersama yang dilansir secara meluas oleh Al Jazeera, Minggu 28 Juli 2024 ini mendesak semua pihak untuk menahan diri serta segera menghentikan baku tembak yang masih terus berlangsung. Karena akibatnya bisa eskalasi peperangan itu akan membuat tenggelam seluruh kawasan dalam bentuk bencana yang tidak terbayangkan.
Komunikasi yang telah dilakukan UNIFIL dan Koordinator Khusus PBB untuk Libanon berupa melakukan komunikasi kepada kedua belah pihak dengan sangat serius. Karena dataran tinggi Golan merupakan wilayah yang sangat strategis untuk mempertemukan tiga negara, yaitu Libanon, Israel dan Yordania. Meski hukum Internasional mengakui wilayah tersebut sebagai bagian dari negara Suriah.
Ikhwal laporan yang mencemaskan itu, dua pertiga dari wilayah tersebut telah dikangkangi oleh Israel sejak terjadi perang selama 6 hari pada tahun 1967. Negara Suriah memang tak tinggal diam, Suriah berupaya merebut kembali wilayah tersebut sehingga terjadi lagi peperangan pada tahun 1973, namun gagal. Sejak itulah Pasukan Pengawas PBB sibuk meminta gencetan senjata, sementara Suriah telah dalam posisi yang dirugikan.
Akibatnya, karena Israel nekat membangun pemukiman ilegal di Dataran Tinggi Golan. Sejak itu hingga tahun 1981 Israel telah mendirikan 20.000 pemukiman ilegal. Bangsa Israel yang tidak memiliki negara ini hidup bersama orang Arab Druze sampai sekarang. Jadi sungguh bangsa Israel memang berwatak agresor. Penyebabnya, jelas karena bangsa Israel tidak memiliki wilayah maupun negara.
Jakarta, 31 Juli 2024