Brebes, Sinyalnews.com – Integrated Corporation of Agricultural Resources Empowerment (ICARE) Kementerian Pertanian RI akan menginvestasikan dana yang berasal dari Bank Dunia kepada para petani pisang dan padi di Kabupaten Brebes. Program ICARE diinvestasikan kepada petani di wilayah Kecamatan Losari yang tersebar di 8 Desa.
Hal tersebut disampaikan Dr Ir Haris Syahbuddin DEA selaku Direktur ICARE saat sosialisasi program ICARE di Pendopo Bupati Brebes, Selasa (20/6/23)
Haris yang juga Sekretaris Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Kementan RI menjelaskan, ICARE bertujuan mendukung pengelolaan kawasan dan rantai nilai komoditas pertanian yang berkelanjutan dan inklusif di lokasi terpilih.
“Program ICARE ada di 9 provinsi dengan dana 100 juta US Dollar dalam jangka waktu 5 tahun. Dan yang mendapatkan program ini untuk Jawa Tengah adalah Kabupaten Brebes,” ungkap Haris
Haris berharap, korporasi petani mampu memanfaatkan peluang ini dengan sebaik-baiknya dengan penuh tanggung jawab.
“Program ICARE merupakan salah satu inisiatif penting dalam upaya pemerintah untuk memperkuat sektor pertanian di Kabupaten Brebes. Kami sangat bersemangat untuk menghadirkan perubahan yang positif bagi petani dan meningkatkan kesejahteraan mereka.” paparnya
Dikesempatan yang sama Pj Bupati Brebes melalui Sekda Khaerul Abidin menyambut baik progam ICARE untuk mewujudkan kesejahteraan petani. Untuk itu, pihaknya menegaskan pentingnya dukungan dari semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
Program ICARE membutuhkan kerja sama erat dan kolaborasi yang sinergis antara berbagai pihak terkait.
“Saya mengajak semua OPD untuk sepenuhnya mendukung dan berperan aktif dalam pelaksanaan program ini. Peran masing-masing OPD sangatlah penting, mulai dari perencanaan, implementasi, hingga pemantauan dan evaluasi,” ajak Khaerul.
Dengan semangat gotong-royong dan kebersamaan yang telah menjadi warisan leluhur akan mampu mencapai hasil yang luar biasa melalui program ICARE. Melalui program icare, kita akan berinvestasi dalam pengembangan sumber daya manusia di sektor pertanian, melalui pelatihan, pendidikan, dan pemberian akses yang lebih baik terhadap informasi dan teknologi.
“Kami akan memastikan adanya infrastruktur yang memadai untuk mendukung pertanian, termasuk sarana irigasi, jalan akses, dan pasar yang efisien. Selain itu, kami juga akan bekerja sama dengan pihak swasta, organisasi masyarakat, dan lembaga penelitian untuk memperoleh pengetahuan dan teknologi terkini dalam bidang pertanian. Dengan bekerja sama, kita dapat membangun pertanian yang lebih produktif, berkelanjutan dan berdaya saing tinggi,” pungkasnya.
Sementara itu Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Ir Yulia Hendrawati MSi menambahkan, Program ICARE diterapkan di 8 Desa di Kecamatan Losari yakni di Kedungneng, Kalibuntu, Randusari, Dukuhsalam, Pekauman, Karangjunti, Babakan, dan Bojongsari.” katanya
Dijelaskan Yulia, Kabupaten Brebes merupakan salah satu lumbung pangan di Jawa Tengah, dengan luas lahan pertanian yang signifikan dan potensi yang besar dalam pengembangan pertanian berkelanjutan.
Wilayah losari, memiliki karakteristik yang unik dalam sektor pertanian. Padi dan pisang adalah komoditas utama yang dikembangkan di wilayah ini. Padi menjadi tulang punggung pertanian, sedangkan pisang merupakan salah satu komoditas unggulan yang telah memberikan kontribusi signifikan terhadap ekonomi lokal.
Komoditas pisang di Kabupaten Brebes sangat cocok untuk dikembangkan di Kecamatan Kosari. “Total luasan lahan pisang di Kec Losari sekitar 130 ha. Dari luasan tersebut tersebar di Desa Kedungneng 90 Ha, Kalibuntu 15 Ha, Babakan 10 Ha, Bojongsari 3 Ha, Sisanya tersebar di Desa Randusari Dan Rungkang.
Produktivitas tanaman pisang mencapai 40 ton/ha dengan populasi tanaman 2.000 pohon/ha sehingga potensi produksi pisang di Kec Losari sebesar 5.200 ton/tahun. Dari data BPS, di Kabupaten Brebes sendiri per tahun bisa ada lebih dari satu juta pohon pisang yang dipanen.” pungkasnya