Bukittinggi, sinyalnews.com,- Memanfaatkan masa sidang II tahun anggaran 2022/2023. Anggota DPRD Bukittinggi, Shabirin Rachmat, melakukan reses perorangan di daerah pemilihan (dapil) Kecamatan Mandiangin Koto Selayan (MKS) Kota Bukittinggi.
Reses perseorangan yang berlangsung di Hall Bulutangkis Flora, Sarojo, Kelurahan Manggis Gantiang, Bukittinggi, Sabtu (18/02/23) itu, dihadiri Camat Mandiangin Koto Selayan (MKS), Syukri Naldi, RT/RW se-Kelurahan Manggis Gantiang, Babinkamtibnas, tokoh masyarakat dan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait.
Menurut tokoh masyarakat setempat, Aldi, menilai, bersama anggota DPRD Bukittinggi, Shabirin Rachmat, banyak perkembangan yang dirasakan. Meski begitu, masih ada yang harus dikembangkan lagi. “Makanya, hari ini merupakan kesempatan kita untuk menyampaikannya,” kata Aldi.
Sementara, Camat MKS, Syukri Naldi, mewakili Wali Kota Bukirtinggi, yang membuka reses tersebut, menyampaikan, reses ini membantu anggota DPRD dalam menyusun Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD).
“Maka dari itu, marilah kita sampaikan apa saja keluhan di lingkungan Kelurahan Manggis Gantiang, dan mendukung program Wsata Mandiri di kelurahan kita ini,” ujar Syukri Naldi.
Anggota DPRD Bukittinggi, Shabirin Rachmat, menyampaikan maksud dan tujuan reses salam memberikan penguatan kepada masyarakat.
“Reses ini dimaksudkan, untuk menjemput aspirasi masyarakat dan memberikan penguatan, karena Kelurahan Manggis Gantiang, banyak persoalan yang sedang terjadi, seperti masalah sosial yang harus ditangani segera. Dengan itu, kami ingin mendengarkan apa saja persoalan yang sedang terjadi di tengah masyarakat,” sebut Shabirin.
Shabirin Rachmat, juga menyampaikan beberapa perkembangan yang sudah dicapai di Kelurahan Manggis Gantiang, berupa pemberian pelatihan bengkel untuk pemuda yang belum bekerja, menfalitasi pelatihan untuk remaja masjid dengan tansa.
Reses Perseorangan Anggota DPRD Bukittinggi, Shabirin Rachmat, disambut antusias warga, beberapa persoalan, keluhan dan usulan pun disampaikan masyarakat.
Sebut saja, masalah pendidikan anak yang putus sekolah, sampah yang berserakan, pengembangan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)0, perbaikan gedung pertemuan, perbaikan sumur warga, upaya memajukan wisata pertanian, usaha kecil untuk ibu-ibu muda, fasilitas alat alat pertanian, studytiru untuk remaja masjid.
Menyikapi permasalahan yang disampaikan masyarakat, menurut Shabirin Rachmat, masalah anak putus sekolah akan dibicarakan dengqn pihak Pemerintah Kota dan Komisi II DPRD, penanganan masalah sampah diminta kerjasama dengan pihak bentor dalam panangannya.
Terhadap pengembangan UMKM akan dibentuk kelompok kecil dan diberikan fasilitas untuk pengembangannya. Masalah gedung pertemuan dan sumur, akan dimasukkan dalam Dana Pokok pokok pikiran (polir) anggota DPRD, serta untuk perlengkapan pertanian, seperti cangkul akan segera diberikan. (rul)