Padang Panjang,Sinyalnews.com
Hari ini menjadi hari yang mencemaskan bagi masyarakat Sumatera Barat. Setelah dikejutkan oleh letusan eksplosif Gunung Merapi pada Sabtu pagi, malam harinya giliran Kota Padang Panjang yang diguncang gempa bumi berkekuatan 4,6 Skala Richter. Dua bencana alam yang terjadi dalam kurun waktu kurang dari 18 jam ini menimbulkan kepanikan luas dan kewaspadaan tinggi di tengah masyarakat.
Letusan Merapi: Kolom Abu Capai 3.500 Meter
Letusan terjadi pada pukul 06.15 WIB, dengan suara gemuruh terdengar hingga radius 10 kilometer. Menurut laporan dari PVMBG (Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi), kolom abu tercatat mencapai ketinggian sekitar 3.500 meter dari puncak kawah, disertai lontaran material pijar sejauh hingga 1,5 kilometer dari kawah utama.
Abu vulkanik dilaporkan mengarah ke barat dan barat laut, menyebabkan hujan abu ringan di beberapa wilayah seperti Kecamatan Cangkringan, Pakem, dan sebagian Sleman. Pihak berwenang telah mengimbau warga untuk mengenakan masker dan menghindari aktivitas di luar rumah, terutama di zona rawan 5 kilometer dari puncak Merapi.
Hingga sore hari, status Merapi tetap berada di Level III (Siaga), namun potensi letusan susulan masih terus dimonitor.
Gempa Malam Hari di Padang Panjang: Warga Berhamburan Keluar Rumah
Belum habis kekhawatiran akibat aktivitas vulkanik Merapi, malam harinya, pukul 21.47 WIB, wilayah Kota Padang Panjang diguncang gempa tektonik berkekuatan 4,6 SR. Gempa tersebut berpusat di darat, sekitar 12 kilometer timur laut Padang Panjang, dengan kedalaman 10 kilometer. BMKG memastikan gempa tidak berpotensi tsunami, namun cukup kuat dirasakan warga di Padang Panjang, Bukittinggi, Tanah Datar, hingga sebagian wilayah Kabupaten Agam.
Guncangan gempa dirasakan selama beberapa detik dan membuat warga panik. Banyak yang keluar rumah dan berkumpul di tempat terbuka, khawatir akan adanya gempa susulan. Beberapa laporan menyebutkan kaca rumah bergetar keras, namun hingga berita ini diturunkan belum ada laporan resmi mengenai korban jiwa atau kerusakan bangunan secara signifikan.
BPBD Sumatera Barat menyatakan pihaknya tengah melakukan pemantauan dan pendataan di lapangan. “Kami sudah mengirim tim ke titik-titik terdampak untuk mengecek kerusakan dan memastikan tidak ada warga yang terluka,” ujar Kepala BPBD Provinsi, Ir. Rahmat Hidayat.
Belum Ada Kaitan Langsung Antara Letusan dan Gempa
Terkait kemunculan dua bencana alam dalam satu hari, para ahli menegaskan bahwa gempa bumi di Padang Panjang tidak berhubungan langsung dengan letusan Gunung Merapi. Hal ini karena secara geografis, Merapi yang terletak di perbatasan DIY dan Jawa Tengah, berjarak sangat jauh dari Padang Panjang yang berada di Sumatera Barat.
“Letusan Merapi dan gempa di Padang Panjang adalah peristiwa yang terpisah. Secara tektonik dan vulkanik, keduanya tidak saling memengaruhi,” kata Dr. Andika Prasetyo, pakar geologi dari UGM.
Imbauan Pemerintah: Tetap Tenang dan Waspada
Pemerintah daerah dan instansi terkait mengimbau masyarakat untuk tetap tenang namun selalu siaga. Warga diminta mengikuti perkembangan informasi resmi dari BMKG, PVMBG, dan BPBD, serta menghindari penyebaran informasi hoaks yang dapat memicu kepanikan lebih besar.
“Keselamatan warga adalah prioritas utama. Kami harap masyarakat tetap tenang dan tidak terpancing isu-isu yang belum jelas kebenarannya,” tambah Rahmat.(Phi)