Padang, SinyalNews.Com–Dengan telah terwujudnya Kota Padang sebagai Kota Wakaf, maka Kementerian Agama Kota Padang bersama Muslims for Shared Action on Climate Impact (MOSAIC) menggelar roadshow kampanye kajian dan lokakarya dengan tema “Wakaf Hutan untuk Lingkungan Hidup.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya wakaf sebagai instrumen ekonomi Islam yang berkelanjutan, kegiattan berlangsung di aula lt.2 Kemenag Kota Padang, Jumat (14/03/25).
Walikota Kota Padang, H. Fadly Amran saat membuka kegiatan itu secara resmi, menekankan bahwasanya wakaf merupakan instrumen ekonomi yang memiliki dampak besar bagi kesejahteraan umat. “Dengan menjadikan hutan sebagai aset wakaf, kita dapat memastikan kelestariannya dari generasi ke generasi,” terangnya.
Fadly menyebutkan Kota Padang memiliki luas lebih kurang 1.414,96 km² atau 3,36 % dari luas Provinsi Sumatera Barat dan terdiri dari 11 Kecamatan.
Orang nomor satu di Kota Padang tersebut, mengapresiasi dengan hadirnya Ketua Yayasan Hutan Wakaf Bogor, Dr. Khalifah Muhammad dan Direktorat Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kementerian Agama Republik Indonesia, yang diwakili oleh Kasubdit Bina Kelembagaan dan Kerjasama Zakat dan Wakaf, H. Muhibuddin, sebagai garda terdepan dalam menjaga aset wakaf dan memastikan manfaatnya dirasakan oleh masyarakat luas.
“Saya berharap kajian dan workshop ini tidak berhenti hanya pada diskusi, tapi menjadi pemantik aksi nyata di lapangan. Kota Padang yang dikenal kota para santri dan kota religious menuju madani patut menjadi pelopor model wakaf hutan di Indonesia,” pesannya.
“Kita dari Pemerintah Kota Padang, akan selalu mendukung Program untuk kemaslahatan umai ini,” tegas Wako.
Sementara itu, Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Padang, Edy Oktafiandi, berikan penghargaan kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam kegiatan ini. “Wakaf bukan hanya tentang uang, tetapi juga tentang pemberdayaan masyarakat. Kami mendukung upaya kemaslahatan yang dapat menyelesaikan problematika umat,” terangnya.
Kementerian Agama lanjut Edy, berikan apresiasi kepada semua pihak karena telah berupaya berkolaborasi bersama untuk membangun masyarakat kota Padang sebagai kota percontohan yang bisa untuk menyelesaikan problematika umat, salah satunya dengan melalui gerakan wakaf.
“Semoga saja wakaf ini bukan hanya slogan saja, tapi juga dasar hukumnya yang bisa menyelesaikan problematika umat secara sosial, pendidikan atau apapun,” ulas Edy.
Project Leads, MOSAIC Aldy Permana, menambahkan bahwa wakaf hutan memiliki nilai penting dalam pelestarian lingkungan. “Inisiatif ini menunjukkan bahwa Islam adalah agama rahmatan lil alamin, dengan nilai-nilai yang mendukung pelestarian lingkungan hidup,” ungkapnya.
Dikatakannya, selama ini masyarakat lebih mengetahui wakaf hanya ada tiga M diantaranya, Madrasah, Makam dan Masjid. maka, MOSAIC melakukan serangkaian kampanye untuk mensosialisasikan adanya wakaf hutan, sebuah gerakan wakaf yang bernilai tidak hanya pahala amal jariyah, tapi juga ada aspek pelestarian lingkungan.
Sekilas Aldy, menjelaskan bahwa MOSAIC berawal dari kolaborasi berbagai elemen masyarakat yang menggelar kongres Umat Islam untuk Indonesia Lestari pada bulan Juli tahun 2022 di Masjid Istiqlal yang dihadiri oleh Mantan Wakil Presiden Kyai Haji Ma’ruf Amin dan imam besar Masjid Istiqlal saat itu Prof. Nasarudin Umar.
Dari kongres itu, dihasilkan setidaknya ada tujuh poin risalah, salah satunya adalah filantropi Islam untuk pelestarian lingkungan, dengan hutan wakaf sebagai salah satu program turunannya.
Pada momentum Worshoop tersebut, Dr. Khalifah Muhammad Ali, selaku Ketua Yayasan Hutan Wakaf Bogor dan Ketua Departemen Ilmu Ekonomi Syariah FEM IPB University,angkat bicara bahwa pengelolaan hutan harus mempertimbangkan aspek ekologi, ekonomi, dan sosial.
“Kami optimis, meskipun Ibukota provinsi Sumatera Barat ini memiliki tantangan biaya tinggi, kita tetap bisa mengembangkan hutan wakaf di sini,” ulasnya.
Darl hasil diskusi forum grup diskusi (FGD) menunjukkan potensi pengembangan lebih kurang 20 hektar hutan wakaf di Kota Padang. Dengan dukungan semua pihak, diharapkan inisiatif ini dapat memberikan manfaat ekologis dan memberdayakan ekonomi masyarakat secara berkelanjutan.
Kegiatan ini, dihadiri Walikota Padang, Direktorat Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kementerian Agama Republik Indonesia,diwakili oleh Kasubdit Bina Kelembagaan dan Kerjasama Zakat dan Wakaf, H. Muhibuddin, Kakanwil Kemenag Sumatera Barat, yang diwakili oleh Kabid Penaiszawa Kanwil Kemenag Sumatera Barat, H. Abrar Munanda.
Ketua Yayasan Hutan Wakaf Bogor, Dr. Khalifah Muhammad, Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Padang, H. Edy Oktafiandi, Project Leads, MOSAIC Aldy Permana, Ketua Yayasan Hutan Wakaf Bogor, Dr. Khalifah Muhammad Ali.
Ketua FKUB Kota Padang, H. Salmadanis, Ketua MUI Kota Padang, H, Japeri, Ketua LKAAM Kota Padang, Kepala Subbag TU, H. Zulfahmi, segenap unsur Kepala seksi dan Penyelenggra Zakat dan Wakaf, 11 Kepala KUA dan Camat se-Kota Padang, Penyuluh, penghulu, tim dari Mosaic beserta undangan lainnya.
HarisTJ