Home / BERITA / NASIONAL

Tuesday, 17 January 2023 - 12:32 WIB

Pagelaran Wayang “Pandowo Boyong”, Wujud Soliditas TNI-Polri Mengawal Kedaulatan dan Budaya Bangsa

Aksi Panglima TNI dan Kapolri Dalam Pagelaran “Pandowo Boyong”, Wujud Soliditas Dalam Mengawal Kedaulatan dan Budaya Bangsa

 

JAKARTA – Aksi kompak para petinggi TNI dan Polri tampak dalam pagelaran wayang orang “Pandowo Boyong” yang diselenggarakan di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Minggu. (15/01/2023)

 

Pagelaran yang diselenggarakan TNI AL dalam rangka “Memperingati hari Dharma Samudera” berkolaborasi dengan Laskar Indonesia Pusaka (LIP) yang didirikan oleh Jaya Suprana dan grup wayang orang Bharata.

 

 

Kegiatan yang melibatkan pejabat utama TNI AL, TNI AD, TNI AU, dan Polri ini, menampilkan aktor utama Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono yang berperan sebagai tokoh Bima Sena dan Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo sebagai Prabu Puntadewa

 

Kemudian, Kasal Laksamana TNI Muhammad Ali berperan sebagai Batara Baruna, Kasad Jenderal TNI Dudung Abdurachman sebagai Batara Brama, Kasau Marsekal TNI Fadjar Prasetyo sebagai Begawan Abiyasa, dan Ketua Umum Dharma Pertiwi Ny. Vero Yudo Margono sebagai Dewi Nagagini.

 

Dalam konferensi persnya, Panglima TNI Yudo Margono menyebut tujuan kegiatan wayang orang ini tidak lain menyangkut soal pelestarian budaya.

 

“Ini tentunya kita bersama sama juga akan melestarikan budaya asli Indonesia yaitu budaya kesenian wayang, yang merupakan kesenian asli Indonesia,” kata Yudo Margono

Baca Juga :  Harga Garam Melonjak, Usaha Cabai Giling Kang Maman Lesu, Permintaan TurunĀ 

 

Yudo menambahkan bahwa pagelaran ini juga merupakan bentuk kerja sama antara TNI dan Polri. Ia menyebut TNI-Polri juga harus bekerja sama dalam mengabadikan budaya-budaya Indonesia.

 

“Ini sinergitas TNI-Polri, selain menjaga kedaulatan keamanan, melindungi tumpah darah Indonedia, juga sinergitas TNI-Polri melestarikan budaya asli Indonesia,” tambah dia.

 

Dalam kesempatan yang sama, Kapolri Jenderal Listyo Sigit juga mengaku bangga lantaran ikut serta dalam pagelaran tersebut. Ia menyebut wayang orang ini sebagai kegiatan yang luar biasa.

 

“Pagelaran ini luar biasa, karena Panglima dan seluruh staf dan perwira tinggi lain dari semua angkatan ikut bergabung,” kata Kapolri Jenderal Listyo Sigit.

 

Dia berharap nantinya pagelaran ini bakal semakin meningkatkan sinergitas antar TNI-Polri. Sebab, Listyo menyebut ada banyak bilai filosofis dalam kegiatan ini.

 

“Tentunya mudah-mudahan sinergitas TNI-Polri betul-betul memperkokoh program-progam kebijakan dari negara, pemerintah dalam rangka mengawal, mendukung dan mensejahterakan dan membangun Indonesia menjadi lebih baik dan sejahtera,” terang Listyo.

 

Sementara itu, Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo melontarkan pujian atas digelarnya pentas wayang orang ini. Menurutnya, pagelaran ini tidak hanya menunjukkan soliditas dan sinergitas TNI-Polri dalam menjaga kedaulatan, pertahanan, dan keamanan bangsa, melainkan juga dalam memajukan seni dan budaya bangsa

Baca Juga :  Devi Diany, Caleg Golkar Bertekad Sampai ke Parlemen

 

“Wayang orang ini menceritakan tentang lakon Pandawa Boyong dimana ketika lima orang ksatria bersaudara boyongan (pindah) dari Alengka yang dikuasai Kurawa ke Astinapura untuk memerdekakan diri dari kekuasaan Kurawa. Mereka kemudian harus berperang melawan Kurawa yang jumlahnya jauh lebih besar dan memiliki persenjataan lebih banyak. Namun berkat kesungguhan yang didasarkan niat baik, Pandawa dapat memenangkan perang,” tutur Bamsoet.

 

Dia menambahkan pagelaran wayang orang ini juga mengandung pesan moral untuk mengajak masyarakat agar lebih memahami, menghayati, dan mengamalkan Pancasila. Bahkan sosok dalam Pandawa Lima pun relevan dengan semangat dan nilai-nilai Pancasila.

 

“Pagelaran wayang orang ini menjadi salah satu wujud konkret dalam merawat dan mentransformasikan ideologi Pancasila dari rumusan ideal abstrak menjadi praktik kolektif kenegaraan, kebangsaan, dan kemasyarakatan. Mengingat Pancasila sebagai sistem nilai dan ideologi negara bukan sekadar bahan untuk dihafal atau dimengerti saja. Melainkan perlu diterima dan dihayati, serta dipraktekkan sebagai kebiasaan. Salah satunya bisa melalui pagelaran seni dan budaya,” pungkas Bamsoet.

 

Share :

Baca Juga

ARTIKEL

SMA Negeri 4 Raih Juara 1 Lomba Accounting League Se Jawa Tengah

BERITA

Bersama Warga, Bripka Teguh Widodo Gotong Royong Kerja Bakti Lingkungan

BERITA

Babinsa Koramil 07/ Maos Hadiri Peragaan Manasik Haji Anak Raudhatul Athfal (RA) Sedistrik Kroya

BERITA

Program TMMD Sengkuyung I Tahun 2023 Kodim 0703 Cilacap Resmi Dibuka

ARTIKEL

Aster Panglima Buka Komsos TNI dengan Komunitas Teritorial, Dorong Optimalisasi Swasembada Pangan Nasional

BERITA

Personal Polda Kepri Raih Kejuaran Nasional Atletik Master Indonesia yang di Gelar di Semarang

BERITA

10.000 Jemaah hadiri Wisata Dakwah BKMT Sumbar bersama H.Abdul Aziz di Masjid Jamiak Hasanuddin Sabbihisma Padang Pariaman

ARTIKEL

Usai dilantik Pengurus KONI Sumbar Siap Bekerja Demi Kemajuan Dunia Olahraga Sumatera Barat