Derita Nenek Bian Umur 82 Tahun. Tidak Pernah Dapat Bantuan Pemerintah Meski Berhak.
Padang, Sinyalnews.com,- Penyaluran bansos kenaikan harga BBM atau BLT BBM dan Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) di Kelurahan Bungus Timur Kecamatan Bungus Teluk Kabung, benar-benar tidak tepat sasaran. Dari investigasi Sinyalnews.com dilapangan, Jumat (16/12/2022) banyak warga yang sepatutnya menerima bantuan, justru tidak menerima.
Seperti nenek Bian (82), meski sudah tua renta dan hidup sebatang kara, akan tetapi sampai sekarang nenek Bian tidak pernah tersentuh oleh yang namanya bantuan pemerintah. Dengan umur yang sudah uzur, pekerjaan apa yang bisa dikerjakan oleh nenek Bian. Tapi untungnya para tetangga berbaik hati dengan bergiliran membantu memberikan makanan, sehingga nenek Bian masih bertahan hidup sampai sejarang.
Menurut Lidya (34), yang juga warga miskin yang tidak menerima bantuan, hidup nenek Bian bergantung kepada belas kasihan tetangga. “Hidup saya susah pak, akan tetapi lebih kasihan lagi melihat nasib nenek Bian” ujar Lidya.
Wanita 3 anak ini mengatakan, di wilayah dia ini, yang mendapat BLT dan PKH orang-orang mampu, justru orang yang benar-benar miskin tidak tersentuh oleh bantuan. “Bahkan ada seorang guru SD juga masuk dalam DTKS, dan selalu mendapat bantuan dari pemerintah” ucapnya.
Pegiat sosial dari kelurahan Bungus Timur Syahrial prihatin melihat kondisi masyarakat di sekelilingnya. “Kasihan pak, melihat nasib mereka” ujar Syahrial. Ketika diberitahu kepada Lurah Bungus Timur tentang hal yang sebenarnya, justru orang tersebut dianggap pengacau.
“Bapak Frengki, seorang Ketua RT, justru dibilang oknum oleh lurah, dan dibilang pengacau” kata Syahrial. Dan anehnya lagi kata Syahrial, ketika berita tentang warga tersebut keluar di media, besoknya warga tersebut langsung ada kartu merah tanda dia memang sebagai penerima bantuan. Seperti pak Kamar dan 3 orang lainnya, sekarang mereka sudah menerima bantuan begitu diberitakan. “Aneh kan, kok begitu cepat keluarnya. Berarti selama ini pak Kamar memang menerima bantuan, tapi entah siapa yang mengambil.” ujar Syahrial.
Terpisah, anggota DPRD Prov Sumbar Gustami Hidayat mengatakan sangat geram mendengar kejadian tersebut. “Tidak benar itu, itu namanya zolim” ujar Gustami.
Gustami Hidayat mendesak pemerintah Kota Padang agar menindak oknum pejabat yang bermain dalam hal ini. “Kapan perlu pecat pejabat tersebut” ucap Gustami kesal
(Marlim)