HATI YANG IKHLAS DAN AKAL PIKIRAN YANG WARAS Tindasan Pena MTC

HATI YANG IKHLAS DAN AKAL PIKIRAN YANG WARAS
Tindasan Pena MTC

Sumatera Barat, Sinyalnews.com,-Perbuatan manusia ini tidaklah dapat disamakan dengan apa yang dikerjakan oleh makhluk yang berupa jenis hewan. Hewan berbuat hanya semata-mata dengan gerak yang lahir dari jasmaninya. Hewan melihat seperti manusia melihat, malah ada penglihatan hewan yang lebih tajam dari pemandangan manusia. Begitu pula hewan mendengar seperti manusia mendengar dan ada pendengaran hewan yang lebih dari kita manusia. Seterusnya hewan pun mempuyai penciuman seperti yang dimiliki manusia dan dalam pada itu ada penciuman hewan yang lebih jitu dari manusia. Begitulah seterusnya dalam segala lapangan kehidupan gerak lahir jasmani ini. Hanya bedanya, gerak manusia ditambatkan kepada satu tambatan yang tidak dipunyai oleh hewan, yaitu hati. Jika hewan melihat, mendengar dan menggaum serta berbuat, itu adalah hanja semata² perbuatan lahir. Tetapi manusia melihat, selain dengan matanya yang lahir juga dengan mata hatinya. Pendeknya manusia tadi membawa hatinya dalam segala perbuatannya. Dengan membawa serta hati tadi dalam segala perbuatan, disitulah terletak nilai pekerjaan yang kita kerjakan.

Tidaklah terlalu janggal kalau dikatakan bila manusia ini berbuat sesuatu dengan tidak membawa hatinya akan samalah perbuatannya dengan perbuatan hewan. Malah ada perbuatan manusia yang lebih rendah dari hewan bila tidak ditambatkannya kepada hatinya.

Dalam hubungan ini, karena hati itu adalah tambatan bagi segala pekerjaan yang akan dikerjakan, dari tambatan tersebut akan terulur tali pemikiran yang terentang panjang sampai kepada ‘akibat² yang akan lahir dari pekerjaan tersebut. Hingga dengan membawa serta hati dalam segala pekerjaan akan turut pulalah pikiran mengolah kemaslahatan pekerjaan tersebut. Bahagia bagaimana yang tidak akan bersua bila satu pekerjaan ditambatkan kepada hati nurani yang diolah oleh pikiran yang sehat.

Baca Juga :  Tingkatkan Ekonomi Warga Melalui Pertanian, Komisi 2 DPRD Bukittinggi Kunker ke Bener Meriah

Sebaliknya, kalau satu pekerjaan yang akan dikerjakan tidak ditambatkan kepada hati, hati tidak dibawa serta, maka dengan sendirinya ‘akalpun tidak akan turut mengolahnya. Cobalah renungkan sejenak bagaimana jadinya pekerjaan yang dikerjakan dengan tidak membawa hati dan pikiran. Tidak lagi baik dan indah, kenderaan betapapun bagusnya tidaklah akan menyelamatkan penumpangnya bila dikemudikan oleh pengemudi yang tidak berhati dan tidak berpikiran. Kenderaan yang bagus dengan alat yang baik serta lalu dijalan yang datar, karena dikemudikan tanpa hati dan pikiran tadi niscaya kejurang jua akhir kelaknya. Begitulah segala pekerjaan yang akan kita hadapi, kebinasaan yang akan bersua bila ia diselenggarakan oleh jasmani yang meninggalkan hati dan akal pikiran.

Kalau pelajaran ini kita pertautkan dengan kaji kita yang lampau dengan sendirinya terjawablah pertanyaan yang menanyakan, kenapa dalam pekerjaan baik yang dikerjakan tetapi buruk dan centang perenang jua yang bersua. Padi ditanam lalang yang tumbuh, manisan dijuluk tuba yang jatuh. Lain tidak karena menanam dan menjuluk tadi hanya jasmani semata² yang tidak membawa serta hati dan akal pikiran.

Untuk sekedar mengambil perbandingan, marilah kita renungi perbuatan baik yang telah pernah kita kerjakan. Perbuatan itu sekenarionya sederhana sekali, tetapi akhirnya mendatangkan hasil yang memuaskan, malah lebih dari yang disangka sejak semula. Tidak lain dan tidak bukan sebab musababnya adalah karena pekerjaan tersebut dihadapi dengan hati dan akal pikiran. Ia ditambatkan ke pada hati yang ikhlas dan diolah oleh akal pikiran yang cerdas.

Setelah mantap betapa pentingnya hati dan akal pikiran dalam melaksanakan satu pekerjaan, baiklah kita perincikan pula batas antara kedua tenaga rohani yang penting ini. Mungkin hanya dengan pikiran saja sesuatu dapat kita laksanakan dengan tidak usah membawa serta hati yang ikhlas. ‘Akal dapat menyeruak kesegala penjuru yang harus dimasukinya untuk terlaksananya pekerjaan itu. segi kemungkinan, memang mungkin, sebab akal itu adalah penunjuk jalan yang utama. Tetapi dengan meninggalkan hati, pekerjaan tadi tidak ada yang mengkontronya dan tidak ada tambatan yang mengekangnya.

Baca Juga :  Pengendalian Hama Wereng Dilahan Demplot Padi Kodim 0736/Batang

Bila hati tidak dibawa serta, maka pada tempatnya akan bertempat hawa dan nafsu. Manakala akal pikiran didampingi oleh hawa nafsu, sangat dikuatirkan ia akan mendorong agar pekerjaan yang dikerjakan itu harus terlaksana oleh pengolahan akal tadi. Tidak dapat akal menempuh jalan yang wajar, harus ditempuh jalan yang walaupun tidak sewajarnya. Tidak lalu diangin berhembus coba lalu diair yang mengalir. Akhirnya pekerjaan baik tadi, karena tidak ditambatkan kepada hati, hanya bergantung kepada tali akal pikiran saja akan tertempuh juga dijalan yang salah. Ma’lumlah akal yang tidak ditambatkan. Ia akan lepas bebas. Tidak ada ubahnya dengan hewan yang lepas dari tambatannya, ia akan melutap dan memamah apa yang ada disekitarnya.

Dalam hubungan ini telah pernah kita pelajari bahwa akal pikiran semata² belum dapat menjadi jaminan untuk kebahagian sesuatu yang kita kerjakan. Sebab, bukan saja orang berbuat baik yang akan berpikir bagaimana melaksanakan pekerjaan itu, tetapi orang yang berbuat jahat pun berpikir pula bagaimana ia harus melaksanakan kejahatan tadi. Berbeda halnya dengan hati jang ikhlas. Keikhlasan hati dapat mengkontrol kebahagiaan yang hakiki dari yang Saduran. Hati tetap mengakui yang Buruk itu tetap Buruk walaupun dibalut dengan Sampul yang Indah.

Judul : HATI YANG IKHLAS DAN AKAL PIKIRAN YANG WARAS
Penulis : Darman mtc
Sumber : Budi dalam Kehidupan Diri dan Masyarakat

(By.dg.16/12/22)

 

Share :

Baca Juga

Berita

Dipimpin Langsung Inspektur Jenderal Kemenkumham RI, Lapas Narkotika Rumbai Ikuti Apel Siaga Natal dan Tahun Baru 2024

Badan Negara

Satpol PP Kota Padang Tertibkan PKL di Sepanjang Jalan Sawahan

Berita

Peresmian Sumur Bor Manunggal Air Di Desa Sidorejo

Berita

Terbakar Api Cemburu, Seorang Pria Nekad Membunuh Mantan Pacarnya

Badan Negara

Pisang Mentawai, Tembus Pasar Malaysia

Berita

Songsong Pemilu Berkualitas, Wawalkot Salahudin Ajak Pemilih Pemula Jangan Golput

Berita

Rakor SIWO PWI se-Indonesia Rekomendasikan Sumbar Jadi Tuan Rumah Porwanas XIV

Berita

Babinsa Koramil 07/Maos Laksanakan Patroli Malam dan Komsos