Teks foto :
Ketua Panitia Pertemuan MDNG, Dirwan Ahmad Darwis didampingi Prof. Dr. Jurnalis Uddin, Burmalis Ilyas, Herman Kamra, Dr.Novel, Ketua BKLN Ratna Wijaya dan Sekretaris BKLN, Enny.
Padang, Sinyalnews.com – Luar biasa. Perantau Minang yang tinggal di luar negeri dan perantau Minang di dalam negeri, pulang basamo. Jumlahnya mencapai 800 orang. Mereka yang tergabung dalam Minang Diaspora Network Global (MDNG) ini, menggelar serangkaian kegiatan pada 4 daerah di Sumbar, yaitu Kota Padang, Bukittinggi, Batusangkar dan Payakumbuh.
Perantau dari luar negeri ini berasal dar 20 negara di dunia, di antaranya dari Australia, Jerman, Malaysia dan negara lainnya. Selama 10 hari, mulai Minggu (13/12/2023) hingga Rabu (23/12/2023), para perantau dengan berbagai profesi itu tak hanya mengikuti berbagai pertemuan, tetapi juga menikmati indahnya alam Ranah Minang.
Ketua Panitia Pertemuan Minang Diaspora Network Global (MDNG), Dirwan Ahmad Darwis mengatakan, iven berskala internasional itu dilaksanakan untuk kedua kalinya. Pertemuan perantau Minang se-dunia pertama diadakan tahun 2018 di Melbourne.
“Kehadiran MDNG ini bertujuan untuk membangun jaringan antar sesama perantau Minangkabau di berbagai belahan dunia. MDNG juga media silaturrahmi untuk berbagi informasi tentang ranah dan rantau. Termasuk meningkatkan kemampuan sumber daya insani masyarakat Minangkabau. Terutama di bidang sosio budaya, pendidikan, ekonomi dan lainnya,” terangnya.
Dirwan didampingi sejumlah pengurus MDNG, di antaranya Anggota Dewan Pembina MDNG, Prof. Dr. Jurnalis Uddin yang juga Founder Yarsi Foundation, Direktur Eksekutif MDNG Burmalis Ilyas, MA, MSi yang juga seorang pengusaha sukses, Konsultan Pariwisata Herman Kamra yang lama tinggal di Jerman, Dosen UIN Imam Bonjol Padang Dr.Novel yang pernah tinggal di Australia, Ketua Bundo Kanduang Luar Negeri (BKLN) Ratna Wijaya yan menetap di Melbourne dan Sekretaris BKLN Enny yang tinggal di Sidney menyebut, pertemuan kali ini mengusung tema “Menjalin dan Membangun Kerjasama Sosio-Budaya dan Ekonomi Antar Masyarakat Minangkabau di Ranah dan Rantau.
Direktur Eksekutif MDNG, Burnalis Illyas mengatakan, dalam lima tahun terakhir MDNG telah banyak melakukan kegiatan positif yang bermanfaat bagi masyarakat Minang baik di Ranah dan Rantau. Seperti saat Covid-19 melanda dunia MDN-G menyalurkan bantuan sebesar Rp4 miliar. Kemudian ada juga penyaluran beasiswa bagi anak-anak Minang berprestasi dari keluarga tak mampu. Baik yang berada kampung halaman maupun di rantau. Beasiswa itu diperuntukkan bagi ratusan anak. Ada juga beasiswa untuk para ulama. Kemudian pemberian bantuan kepada pedagang Pasar Ateh Bukittinggi yang terbakar beberapa waktu lalu.
Ditambahkan Jurnalis Uddin, merantau merupakan bagian dari budaya yang sudah melekat dengan kehidupan orang Minangkabau. Perantauan orang minang tak hanya terbatas di Indonesia tapi ke berbagai negara.
“Di MDNG ini kami kumpulkan semua orang Minang yang taserak. Mereka orang-orang hebat dan sukses diberbagai negara. Mereka akan berbagi pengalam sukses selama merantau. Untuk itu mari kita saling berbagi informasi, tentunya untuk kemajuan kampung halaman ke depannya,” terang Jurnalis.
Sementara, dalam kegiatan Diaspora Minang dan Bundo Kanduang Minang Sedunia itu juga diselenggarakan berbagai kegiatan. Mulai dari bazar UMKM Minangkabau di Hotel Pangeran Beach Padang, dialog interaktif para tokoh, festival pesona Minangkabau di Tanah Datar. Seminar budaya, pendidikan, pariwisata, politik, ekonomi dan lainnya dengan narasumber berkompeten. Seperti Nurhayati Subakat, Owner PT. Paragon Indonesia, Prof..K. Suheimi, Owner STIKES Pekan Baru, Emy Jorgensen, Pengusaha Minang Norwegia, Erita Lubeek, Owner Salero Tours Belanda dan lainnya. (unni)