Kota Pekalongan – Sinyalnews.com- Masyarakat harus meningkatkan kewaspadaan untuk mencegah dan mengurangi resiko terjadinya kasus kebakaran yang bisa terjadi kapan dan dimana saja.
Walikota Pekalongan, Afzan Arslan Djunaid yang biasa disapa Mas Aaf ini menghimbau masyarakat untuk membiasakan 5 hal yang bisa meminimalisir terjadinya kebakaran baik di rumah, kantor maupun tempat lainnya diantaranya selalu mengawasi kompor atau lilin yang menyala, jangan membiarkan pengisian daya baterai seperti laptop, handphone atau peralatan elektronik lainnya semalaman, selalu melakukan pengecekan kabel, steker dan stop kontak sebelum digunakan, mencabut kabel listrik jika tidak digunakan dan menghindari membakar sampah disekitar rumah.
Terpisah kepala Satpol-P3KP Kota Pekalongan, Sriyana melalui kepala seksi pencegahan dan informasi setempat, Falentino Eka Laksana Putra, saat ditemui di Mako Pemadam Kebakaran, Senin (31/7/2023) menyampaikan hal serupa, bagi masyarakat yang tidak memiliki Alat Pemadam Api Ringan (Apar) bisa menggunakan alat pemadam konvensional lain seperti karung goni atau handuk yang dibasahi untuk melakukan pemadaman dini sebelum tim pemadam kebakaran tiba di lokasi kejadian agar memperkecil resiko yang ditimbulkan.
Dikatakan Eka, memasuki pertengahan tahun 2023, Satpol P3KP Kota Pekalongan telah menangani kebakaran sebanyak 32 kasus di kota Pekalongan hingga Juli ini terjadi di beberapa wilayah 4 kecamatan Kota Pekalongan. Lebih lanjut ia merinci 32 kasus terjadi di bulan Januari 3 kasus, Februari 1 kasus, Maret 4 kasus, April 3 kasus, Mei 3 kasus, Juni 6 kasus dan Juli 12 kasus.
Dikatakan Eka, rata-rata kebakaran 90 persen diantaranya terjadi rumah tangga dan 10 persen lainnya pada lahan, “Penyebab diantaranya human error seperti konsleting listrik, meninggalkan kompor yang menyala atau kompor bocor, seringnya terjadi saat kondisi tempat kejadian tidak ada penghuninya, jadi api merambat dengan cepat,” tukasnya.