Batang – Sinyalnews.com.- Bentangkan Bendera Merah Putih raksasa, sepanjang 650 meter disepanjang jalan. Taksampai disitu warga Masyarakatpun dari berbagai daerah ikut menyaksikan jalannya rangkaian kirab Merah Putih di sepanjang kanan kiri jalan yang dilaluinya.
Acara tersebut merupakan rangkaian kirab Merah Putih dalam rangka memperingati wafatnya Kyai Hasan Surgi Jatikusumo, yang dikenal dengan nama Mbah Surgi. Beliau merupakan tokoh pejuang di era pangeran Diponegoro, yang ditempatkan sebagai telik sandi di wilayah Batang, suatu daerah terpencil di kawasan Pantai Utara Jawa Tengah. (26/2/2023).
Peserta Kirab Merah Putih kurang lebih berjumlah 6.000 orang, terdiri dari berbagai elemen seperti,TNI, Polri, Pelajar, Guru, ASN, DPC PETANESIA Batang, DPAC PETANESIA Warungasem, tokoh agama serta Organisasi Masyarakat lainnya di Kabupaten Batang.
Adapun rute Kirab Merah Putih kurang lebih 3 km yang dilaluinya, yang dimulai dimulai dari Rumah Dinas Bupati Batang, Jln. Pangeran Diponegoro, Jln. A. Yani, Jln. Pemuda, Gang Bromo, Makam Astana / Panggung kehormatan, Finish Makam Mbah Surgi.
“Hari ini masyarakat Kabupaten Batang memperingati Khaul Kiai Hasan Surgi Jatikusumo, yang merupakan sosok bersejarah, yang telah melawan penjajah Belanda,” kata Pj Bupati Batang, Lani Dwi Rejeki, usai Kirab Merah Putih, di Makam Astana Pasekaran.
Melalui Kirab Merah Putih ini membuka momentum akan semakin mempersatukan seluruh elemen masyarakat khususnya masyarakat, di Kabupaten Batang, serta semangat persatuan dan kesatuan bangsa dalam menjaga keutuhan NKRI.
Pada Kirab Merah Putih pula para pelajar membentangkan bendera Merah Putih raksasa, sebagai lambang Negara, sekaligus lambang harga diri dan jati diri Bangsa.
“Sebagai warga yang cinta tanah air kita tidak boleh terpecah belah. Karena kemerdekaan ini diraih dengan perjuangan,” ujar beliau.
Khoiruman Wakil ketua DPC Petanesia Kabupaten Batang menyampaikan, dengan adanya kegiatan kirab merah putih ini, dapat menumbuhkan rasa cinta tanah air, semangat persatuan dan kesatuan serta rasa semangat toleransi antar umat beragama, terutama di Kabupaten Batang khususnya dan pada umumnya di Negara tercinta Indonesia, tuturnya.
Harapan adanya kirab merah putih ini bisa menjadi perekat bagi bangsa dan negara serta menjaga keutuhan NKRI dalam bingkai kebhinnekaan pungkasnya.