Dihadiri Wagub Audy Joinaldi Wamendag Buka Rakor Optimalisasi Implementasi SRG dan PLK di Sumbar

Padang, Sinyalnews.com,– Wakil Gubern⁸ur Sumbar Audy Joinaldi menghadiri Rapat Koordinasi Optimalisasi Implementasi SRG dan PLK di Sumbar tahun 2023 bertempat di Grand Zurich Hotel, Sabtu, ( 25,/2/2023)

Dalam sambutannya, wagub mengatakan maksud dan tujuan diadakannya rakor ini adalah dalam rangka mengoptimalkan Implementasi Sistem Resi Gudang (SRG) dan Pasar Lelang Komoditas (PLK) di Sumatera Barat.

“Selanjutnya, atas nama Pemerintah dan masyarakat Sumatera Barat, saya mengucapakan Selamat Datang kepada Bapak Wakil Menteri Perdagangan dan seluruh rombongan dari Kementerian Perdagangan R.I. di Ranah Minang” ujar Audy.

Menurut Audy Jounaldi, pangan merupakan kebutuhan dasar manusia. Pemenuhan kebutuhan pangan harus dipenuhi oleh pemerintah dan masyarakat secara sinergis. “Harapan kita adalah adanya kemandirian dan kedaulatan pangan. Di dalam Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang pangan, pemerintah pusat dan pemerintah daerah bertanggung jawab atas ketersediaan pangan daerah dan pengembangan produksi pangan lokal di daerah” ujarnya.

Salah satu permasalahan pangan kata Audy, yang utama adalah pengadaan dan penyaluran kebutuhan pangan pokok masyarakat. Bahan pangan tersebut harus sampai ke masyarakat dalam jumlah yang cukup, tepat waktu, mutu yang baik dan harga yang terjangkau. Namun berbagai kendala dihadapi seperti keterbatasan modal usaha, akses pembiayaan, kualitas dan kontiniutas hasil produksi yang kurang terjamin, harga yang fluktuatif, dan panjangnya mata rantai perdagangan.

Sementara Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga dalam sambutannya mengatakan, salah satu upaya pemerintah dan alternatif terhadap permasalahan pangan tersebut adalah dengan menerapkan Sistem Resi Gudang (SRG). Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan telah menerbitkan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2006 tentang Sistem Resi Gudang dan disempurnakan ke dalam Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2011.

Baca Juga :  Polda Sumbar Kerahkan Ribuan Personil Untuk Amankan Libur Lebaran  

“Sistem Resi Gudang (SRG) pada prinsipnya merupakan kebijakan tunda jual hasil pertanian pada saat harga yang kurang menguntungkan kepada petani. Pada kondisi tersebut produk disimpan di gudang SRG sampai dengan kondisi harga telah stabil dan memberikan keuntungan kepada petani. SRG menawarkan solusi bagi petani dan pelaku usaha yang terbatasnya pilihan selain menjual hasil pertaniannya pada saat panen dengan harga yang berada pada titik terendah, sekaligus memberikan akses pembiayaan dan akses pemasaran komoditas,” ujar Jerry.

SRG kata Wamen diharapkan mampu mengatasi permasalahan dalam akses pembiayaan, diharapkan mampu menciptakan pola pemasaran komoditi yang lebih efisien. SRG juga memposisikan kembali komoditas pertanian sebagai suatu barang yang memiliki nilai ekonomis yang layak digunakan sebagai jaminan untuk memperoleh kredit dari bank maupun lembaga keuangan non bank.

Sementara Kadisperindag Sumbar Novrial mengatakan, saat ini gudang SRG yang dibangun oleh Kementerian Perdagangan di Sumatera Barat berjumlah 5 (lima) unit gudang, dibangun pada 4 (empat) Kabupaten, yaitu 1 (satu) unit di Kab. Tanah Datar, Kab.Solok dan Kab. Pasaman Barat. Dan di Kab. Lima Puluh Kota sebanyak 2 (dua) unit.

 

“Untuk Kabupaten Tanah Datar dan Kabupaten Solok diperuntukkan untuk komoditi gabah dan jagung, Kabupaten Pasaman Barat untuk komoditi jagung dan Kabupaten Lima Puluh Kota untuk komoditi gambir. Penetapan komoditas ini sudah sangat cocok dengan potensi masing-masing daerah,” ungkap Novrial.

Baca Juga :  Penjabat Walikota Padang Buka MTQ Tingkat Kecamatan Padang Utara

 

Menurut Novrial, Gudang SRG ini sudah sangat tepat diimplemetasikan di masing-masing daerah, karena harga produk pertanian ini selalu berfluktuatif. Sebut saja gambir misalnya, yang sampai saat ini harganya masih belum menguntungkan dan masih jauh dari harapan petani. “Bahkan kalau saya menilai petani hanya menjadi objek untuk meraup keuntungan yang relatif besar dari pedagang pengumpul dan eksportir,” ucapnya.

 

Namun pemanfaatan gudang SRG ini belum maksimal, petani masih enggan untuk menyimpan komoditi hasil pertaniannya di gudang SRG sehingga SRG belum memberikan manfaat sesuai dengan harapan dan peruntukkannya.

 

“Harapan kita, kiranya pengelola gudang dan dukungan dari Pemerintah Daerah setempat bisa berperan aktif, sehingga SRG ini dapat dimanfaatkan, sebab jika tidak kita manfaatkan SRG tersebut petani akan lebih memilih menjual langsung ke tengkulak yang siap mengangkut langsung komoditas dari lahan pertanian.” ucap Novrial

 

Hadir dalam Rakor Optimalisasi Implementasi SRG dan PLK di Sumbar, Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan Sistem Resi Gudang (SRG) dan Pasar Lelang Komoditas (PLK) BAPPEBTI Kemendag R.I. Ketua Komisi II DPRD Sumatera Barat, Bupati Tanah Datar, Bupati Lima Puluh Kota, Bupati Pasaman, Bupati Solok dan Walikota Payakumbuh, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Prov. Sumatera Barat, Kepala Dinas yang membidangi Perdagangan Kab/Kota yang memiliki gudang SRG, Pengelola Gudang SRG, Direktur PT. Grafika Jaya Sumbar, Pimpinan BRI dan BNI Sumatera Barat.

 

(Marlim)

Share :

Baca Juga

BERITA

Asistensi Polisi RW, Kakorbinmas Baharkam Polri Apresiasi Jajaran Polda Jateng

BERITA

Pangdam XII/ TPR Kunjungi Satgas Pamtas RI – Malaysia Yonarmed 10/ Bradjamusti

BERITA

Kapolda Jateng Rotasi Sejumlah Jabatan Kapolres, Tekankan Netralitas dan Soliditas Polri Sebagai Kunci Amankan Pemilu

ARTIKEL

*Kapolres Batang Apresiasi Kerja Keras Panitia dan Pembina PKS Sekolah*

BERITA

Pelaku Curas di Indomart Berhasil di Tangkap

BERITA

Kantor Lurah Gunung Pangilun Kebanjiran

BERITA

Beri Pengarahan Satgas Yonif Para Raider 330 Tri Dharma, Ini Pesan Prabowo Subianto

BERITA

Karyawan Toko Ghaniy Karya Menggunakan Strategi SDM