Home / Berita

Saturday, 12 November 2022 - 19:28 WIB

“Perempuan Dalam Musik Tradisional Minangkabau : Identitas dan Budaya Matrilineal”

 

Pariaman, Sinyalnews.com,- Keragaman musik merupakan kekayaan budaya yang sangat berharga, terutama

musik-musik etnis yang berada dalam wilayah administratif di Provinsi Sumatera Barat.

 

Sebagaimana kita ketahui dalam ranah budaya di Provinsi Sumatera Barat, terdapat berbagai etnis. Memiliki jumlah penduduk sekitar 5.511.246 jiwa yang terdiri dari etnis

Minangkabau sebanyak 88,35% yang beragama Islam (97,4%), Mandailing sebanyak

4,42%, Jawa sebanyak 4,15% dan Mentawai 1,28% dan etnis lainnya.

 

Hal ini diungkapkan DR. Sri Setiawati, MA

Sekretaris Program Doktor Studi Pembangunan Sekolah Pascasarjana Unand saat melakukan riset di Desa Sikapak Kecamatan Pariaman Timur Kotamadya

Pariaman dengan tema

“Petempuan Dalam Musik Tradisional Minangkabau  : Identitas Dan Budaya Matrilineal.

 

 

“Merujuk perjalanan waktu, kesenian yang ada dewasa ini merupakan

perkembangan dari warisan budaya masa lampau yang bergulir dari satu generasi ke

generasi berikutnya” ujar Dr Sri Setiawati. Hal ini menunjukkan bahwa kesenian (tradisional) mengalami

dinamika yang hebat. Terutama dalam melewati berbagai ruang dan waktu.

 

Minangkabau sebagai salah satu daerah yang memiliki keunikan adat dan budaya,

termasuk dalam bentuk kesenian tradisi dan tidak kecuali seni-seni yang khusus dimainkan atau diperankan oleh perempuan. “Dari berbagai seni tradisi yang ada di Minangkabau terutama seni musik tradisional, terdapat berbagai jenis musik yang dimainkan oleh

perempuan, yang tersebar di berbagai wilayah di Sumatera Barat. Bahkan sampai saat ini musik-musik tradisi tersebut masih eksis dan sangat diminati oleh masyarakat pendukungnya” ungkapnya.

Baca Juga :  Diskominfo Gelar Pembekalan untuk Admin Guna mewujudkan integrasi penyebaran informasi melalui media sosial Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemda Tanah Datar

 

Hanya saja menurut Sri, music tradisi yang dimainkan oleh perempuan khususnya di

Minangkabau belum terpublikasi dengan baik sehingga seni yang sangat unik yang sarat dengan nilai-nilai filosofi masyarakat ini belum banyak diketahui oleh masyarakat diluar

daerah perkembangannya.

 

Untuk itu perlu dilakukan kajian terhadap berbagai musik tradisi yang dimainkan

oleh perempuan di Minangkabau, baik dari kajian filosofi, karakter music, instrument,

waktu pertunjukan, repertoar lagu yang dimainkan serta fungsi music itu sendiri dalam

masyarakat pendukungnya. Hasil kajian ini akan dituliskan dalam satu laporan

dokumentasi dalam bentuk foto dan audio visual. Sehingga informasi tentang musik tradisi

Minangkabau khusus dimainkan perempuan dapat diketahui dan diapresiasi oleh

masyarakat secara umum.

 

Kekhawatiran musik tradisi Minang yang dimainkan oleh

perempuan akan hilang dan bahkan tidak sempat terdokumentasikan.

 

Minangkabau terkenal dengan garis keturunan matrilineal dengan aturan

perempuan yang sangat ketat sehingga perempuan memiliki ruang yang sangat sempit dalam mengekspresikan dirinya untuk berkesenian, namun dalam keterbatasan tersebut

perempuan Minang mempunyai ruang dan waktu untuk bersosialisasi dan

mengekspresikan rasa seni mereka.

 

“Kebebasan yang tidak dimiliki layaknya laki-laki, menjadikan domain rumah gadang lah sebagai tempat bagi perempuan Minang untuk

menyalurkan bakat seni yang ada, menggunakan media-media yang akrab dengan

Baca Juga :  Mas Aaf Himbau Pelajar Waspada Berkenalan Lewat Medsos

keseharian meraka yang ada, seperti alat-alat dapur dan memanfaatkan alat-alat music

sederhana yang ada didalam rumahnya” ujarnya.

 

Perempuan mencoba menghadirkan bunyi-bunyian

yang merupakan ungkapan perasaan atau ekspresi bagi perempuan baik rasa sedih maupun

bahagia.

 

Seiring tersedianya domain sosialisasi yang ada di rumah gadang memberi peluang

juga pada music tradisi yang terlahir dari ungkapan tersebut bisa terus bertahan dan hidup,

yang akhirnya bisa disaksikan sebagai suatu bentuk kesenian music tradisi.

 

Hal ini

berdampak semakin eksisnya bunyi-bunyi dari ekspresi perempuan dalam pertunjukan

music yang bisa dinikmati oleh siapapun. Diantara musik-musik tradisi perempuan minang

yang terdapat di Sumatera Barat yakni talempong uwaik-uwaik di Maninjau Kabubaten

Agam, alu tatentong di Kabupaten Tanah datar, Sikatuntuang di Payakumbuh, talempuang

gondang oguang di Kabupaten Limapuluh Kota, talempong gandang lasuang di Pariaman, dan ilau ( nyanyian kematian ) di Kabupaten Solok.

 

Namun music-musik tradisi yang unik

ini hanya diketahui berkembang di daerah kelahirannya, masyarakat diluar daerah

perkembangan music tersebut tidak mengenal dan tidak mengetahui kalau di berbagai

daerah di Sumatera Barat terdapat beberapa reportoar tradisi yang khusus dimainkan oleh

perempuan.

 

“Mudahan selanjutnya satu persatu karya musik tradisi Minang yang

dimainkan oleh perempuan Minang akan bisa terdokumentasi secara lengkap, sebelum

punah” ujar Sri.

 

(Marlim)

Share :

Baca Juga

Berita

Pemantauan Yang Balita Stunting Girang Dan Ibu Hamil Di Balai Desa Karangjati

Berita

Pastikan Kebutuhan Air Tercukupi Babinsa Lakukan Penyiraman Tanaman Cabai Secara Rutin

Berita

Anggota Koramil Nusawungu Bekali Materi PBB dan TUB

Badan Negara

DAYA HIDUP DALAM BUDI PEKERTI

Badan Negara

PELATIH Emas Indonesia Hadir dI UNP, Indra Syafri Urang Awak

Berita

Kadis Kebudayaan Sumbar Buka Festival Permainan Anak Nagari Sipakrago II Tahun 2023

Berita

Melalui Koramil Jajaran,  Kodim 1710/Mimika Terus Bagikan Takjil Gratis Kepada Masyarakat

Berita

Mahasiswa Sepaktakraw UNP berlaga UNJ Open X 2024