Joni Sutan Sari Alam: Masyarakat Minang Berikan Kontribusi Besar Terhadap Pembangunan Jabar
Bandung, Sinyalnews.com,- Kontribusi perantau Minang yang berdomisili di Prov Jawa Barat sangat besar. Dengan jumlah lebih kurang 1,2 juta orang lebih, masyarakat Minang menjadi bagian yang cukup menentukan dalam perekonomian Prov Jawa Barat.
Hal tersebut diungkapkan Joni Martius Sutan Sari Alam saat diwawancarai awak media beberapa waktu yang lalu.
Dalam wawancara yang dipandu Amel dan Ardan, Ketua DPW Ikatan Keluarga Minangkabau Prov Jawa Barat ini membeberkan tentang apa saja kontribusi perantau Minang terhadap pembangunan Prov Jawa Barat.
“Orang Minang se Jawa Barat lebih dari 1,2 juta. Menurut saya, kontribusinya sangatlah besar dalam pembangunan Jawa Barat” ujar Kepala Protokoler Pengamanan Pimpinan Kajati Jawa Barat ini.
Menurut Joni, perantau yang notabenenya adalah pelaku bisnis dan pedagang, tentu mereka berkontribusi minimal dari pajaknya, dari incomenya. Itu artinya para perantau Minang tersebut sudah memberikan kontribusi terhadap PAD Prov Jawa Barat.
Lebih lanjut Joni mengatakan IKM terstruktur mulai dari pusat sampai ke daerah. “Saat ini sudah ada 33 DPW di seluruh Indonesia dan sudah ada di Kab/Kota bahkan sampai ke tingkat kecamatan. Untuk DPW Jawa Barat sendiri, sudah berdiri sebanyak 27 DPD, bahkan sampai ke tingkat kecamatan. “IKM adalah satu-satunya ikatan perantau Minang yang sudah mendapat pengakuan dari Kementrian Hukum dan HAM” ujar Ketua KAHMI Jawa Barat ini.
IKM mempunyai program jangka pendek, menengah dan jangka panjang. Begitu juga dengan IKM Jawa Barat, ada program yang menyangkut kemaslahatan umat, terutama untuk mengangkat UMKM.
Sebagai Ketua IKM Jawa Barat, dirinya bersama pengurus lainnya berusaha agar para UMKM yang terdiri dari pedagang K5 dan usaha kecil bisa bangkit disaat Covid-19 melanda. “Banyak diantara mereka yang bangkrut, dan pulang ke kampung halaman akibat pandemi Covid-19 yang lalu” ujarnya.
Oleh sebab itu, dirinya berusaha agar yang pulang kampung tidak menjadi beban bagi keluarga di kampung, dan yang masih bertahan di perantauan dicarikan solusi berupa modal usaha dengan catatan apabila sudah mapan, merekapun menyalurkan bantuan modal yang sama kepada orang yang membutuhkan. “Jadi bantuan modal tersebut tidak harus dikembalikan kepada pemberi modal, akan tetapi mereka berkewajiban untuk menyalurkan kembali kepada yang lain” ujar putra asli Pariaman ini.
Joni Martius Sutan Sari Alam berharap agar 27 DPD yang ada di Jawa Barat dapat bersinergi dalam meningkatkan perekonomian anggotanya. “Mari kita berusaha dan tetap bersemangat agar lebih tegar di perantauan, sehingga kita dapat berkontribusi untuk membangun dua daerah sekaligus, yakni membangun Jawa Barat dan membangun Sumatera Barat dari perantauan” akhir Joni Martius Sutan Sari Alam
(Marlim)