PADANG.SINYALNEWS.com,- Sebanyak 391 orang jamaah calon haji PDG 1 yang berasal dari kota padang semenjak hari senin 26 juni 2023 pukul 18.00 WAS telah berada di Arafah untuk memulai pelaksanaan haji.
Berdasarkan Rencana Perjalanan Haji (RPH) yang telah ditetapkan, jemaah akan melaksanakan wukuf di Arafah pada 27 Juni 2023 mendatang. Wukuf di Arafah merupakan rangkaian haji yang utama dan wajib yang harus dilaksanakan
Sedangkan 2 orang jamaah lansia uzur akan dilaksanakan safari wukuf oleh pihak Sektor 9 dan makrab 45 dimana PDG 1 tergabung di dalamnya.
Petugas kloter TPIHI PDG 1 Edy Oktafiandi yang juga Kakankemenag kota Padang menjelaskan kedua jamaah lansia tersebut yakni Marnis Nurdin 70 tahun dan Syarifah Muhamnad Syarif , 85 yang menderita Hemiparese sinistra ec stroke iskemik, DM tipe 2 dan hipertensi.
Disamping itu 26 orang jamaah lansia dengan kursi roda lainnya secara bahu membahu saling membantu diantara sesama jamaah sesuai dengan haji tahun ini ramah lansia.
Semenjak sampai di Arafah dengan dipimpin ketua kloter Adri Ahmad dan Tenaga kesehatan Dr Jeky Samuel, Ns. Yulianoveri dan Ns. Sutrisna Eka Putri serta dibantu PHD Andre Algamar, Edihasmi, ketua rombongan Erman , Asnel , Sondal satu persatu jamaah menempati tenda yang sudah disediakan beserta kasur.
Salah seorang jamaah haji Amirwan 54 tahun mengungkapkan rasa puasnya atas layanan yang diberikan pemerintah dan petugas terhadap jamaah haji sekalipun demikian perlu ditingkatkan masa yang akan datang.
Malamnya jamaah mengawali aktifitas dengan sholat maghrib – isya jamak qasar berjamaah serta tausiyah disampsikan ustaz Drs Burhasman Bur MM mantan kadis pendiidkan Sumbar.
Dalam Tausiyahnya, Burhasman Bur menyampaikan, untuk meraih kemabruran haji, setidaknya ada 4 bekal yang perlu dimiliki dan direnungkan jemaah. Pertama, bekal niat yang ikhlas. Niat ikhlas dan ketaqwaan, tidak ada niat selain meraih ridha Allah, tidak tercampuri oleh riya’, sum’ah, berbangga diri atau kesombongan.
“Untuk itu, haji harus dilaksanakan dengan tawadu’, tenang dan khusyu,” ujar dia.
“Mengutip hadis yang diriwayatkan oleh Ibn Majah nomor 2890, dari Anas bin Malik ra., dia berkata, “Nabi Muhammad SAW menunaikan haji dengan mengendarai unta dan menghamparkan sehelai kain yang harganya kurang dari empat dirham, lalu beliau berdoa: ‘Ya Allah, jadikanlah haji ini tanpa riya dan mencari kemasyhuran’. (HR. Ibn Majah),” sambungya.
Kedua, lanjut dia, bekal biaya yang halal. Allah adalah zat yang thayyib dan tidak menerima kecuali yang thayyib. Bekal haji harus bersih dari hal-hal syubhat, apalagi haram. Jika dalam bekalnya ada barang yang syubhat, harta ghashab atau haram, secara hukum hajinya sah, namun tidak diterima.
“Ketiga, melaksanakan rukun, wajib, sunnah haji, dan menghindari semua larangan. Karenanya, setiap jemaah haji wajib memahami ilmu manasik. Sebab, kesuksesan sebuah amal bergantung terhadap ilmu,” terang Fauzin.
Bekal keempat, menjaga diri dalam ketaatan dan menjauhi kemaksiatan, khususnya rofats (kata kotor), fusuq (perbuatan kotor) dan jidal (berkelahi atau berdebat). Perbanyak zikir, selalu berdoa agar menjadi haji mabrur,” imbuhnya.
Sementara petugas kloter 1 TPIHI PDG 1 yang juga Kakankemenag kota Padang Edy Oktafiandi mengingatkan, cuaca di Makkah sangat panas, untuk itu dirinya menghimbau agar jamaah menjaga stamina tubuh dengan istirahat yang cukup, menjaga asupan dengan makan dan minum yang teratur. “Semoga kita yang tergabung dalam kloter Padang 1 ini memperoleh gelar haji yang mabrur” ujar Edy yang diamini oleh seluruh jamaah.
(Zarisman)