1. Para Ninik Mamak dan Bundo Kanduang Nagari Maninjau foto bersama dengan Gubernur Sumbar Mahyeldi.
2. Gubernur Sumbar Mahyeldi menghadiri Halal Bi Halal peantau Maninjau di Padang.
Padang, Sinyalnews.com – Perantau Kenagarian Maninjau, Kabupaten Agam yang bermukim di Kota Padang menggelar silaturahmi dalam bingkai Halal bi Halal, Minggu (14/05/2023) di aula Kantor Gubernur Sumbar. Ratusan perantau berkumpul bersama dunsanak yang sengaja datang dari Maninjau, termasuk 24 ninik mamak dari berbagai suku, berbaur dalam kerinduan yang dalam karena lama tak berjumpa.
Kebahagiaan perantau yang tergabung dalam Persatuan Perantau Kenagarian Maninjau (PPKM) Padang ini, semakin lengkap karena Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah yang juga berasal dari Agam, turut hadir di antara mereka bersama Bupati Agam diwakili Asisten II Setdakab Agam, Jetson. Mahyeldi mengapresiasi kegiatan yang dihelat para perantau Maninjau ini.
“Kita sangat mendukung kegiatan ini yang nyata sangat bermanfaat baik bagi warga yang tinggal di rantau maupun yang di kampung. Selain sebagai momen silaturahmi juga sebagai momen dukungan untuk pembangunan daerah, khususnya di Maninjau,” kata Mahyeldi dalam sambutannya.
Pada kesempatan itu, Mahyeldi juga mengurai ketentuan dalam UU No. 17 Tahun 2022 tentang Provinsi Sumatera Barat yang mengatur adat budaya Minangkabau. Seperti disebutkan dalam Pasal 5 huruf c, bahwa adat dan budaya Minangkabau berdasarkan pada nilai falsafah, adat basandi syara’, syara’ basandi kitabullah (ABS SBK) sesuai dengan aturan adat salingka nagari yang berlaku, serta kekayaan sejarah, bahasa, kesenian, desa adat/nagari, ritual, upacara adat, situs budaya, dan kearifan lokal yang menunjukkan karakter religius dan ketinggian adat istiadat masyarakat Sumatera Barat.
“Ini sebagai bentuk pengakuan negara terhadap Provinsi Sumbar yang berlaku hukum adat. Seperti Maninjau dengan ketentuan adat salingka nagarinya, membangun daerah berdasarkan nilai-nilai yang hidup di tengah masyarakatnya,” katanya.
Tak jauh berbeda yang disampaikan Asisten II Setdakab Agam, Jetson. Menurutnya, persatuan warga Agam yang berada di luar Agam sangat bermanfaat untuk pembangunan di Agam . Potensi perantau bersatu dengan potensi di nagari bersama-sama membangun daerah. Salah satunya dalam mengatasi anak-anak yatim putus sekolah.
“Ke depan tentu kita harapkan tidak ada lagi anak-anak yatim yang putus sekolah, apalagi jika mereka berprestasi. Besama kita mencarikan solusinya,” katanya.
Silaturahmi tersebut semakin meriah dengan penampilan tambua tasa yang dipersembahkan oleh anak-anak Rumah Tahfiz Maninjau. Seluruh hadirin fokus menyaksikan kepiawaian mereka dalam menabuh gandang tasa. Setelahnya remaja putri menampilkan kepiawaiannya dalam menari. (devi)