Padang,Sinyalnews.com,- Komnitas Ta’awun Tabek Kelurahan Gunung Pangilun memperingati satu tahun berdirinya komunitas tersebut. Acara Milad 1 Komunitas Ta’awun diselenggarakan di Mesjid Ikhlas RW 1 Kelurahan Gunung Pangilun, Minggu (19/2/2023)
Hadir dalam peringatan Milad 1 Komunitas Ta’awun Tabek Gunung Pangilun, lurah Gunung Pabgilun Beny Armen, Penasehat Subhan Lubis, LC, MA, Ketua Pembina Syafrian Naili, Ketua RW 1 Boedenk, serta tokoh masyarakat, tokoh pemuda RW 1 Kel Gunung Pangilun. Acara diisi dengan Tausiyah oleh ustadz Azka Ummah LC, MA
Ketua Komunitas Ta’awun Tabek Dhini Arti mengatakan, Ta’awun berasal dari bahasa arab yang berarti saling membantu atau tolong menolong. Manusia diciptakan oleh Allah sebagai makhluk yang tidak dapat mandiri secara mutlak, manusia butuh kepada bantuan orang lain dalam banyak hal. Dan ini adalah sebuah kepastian yang tidak dapat diingkari.
“Melihat fenomena yang terjadi di tengah-tengah masyarakat, yang mana banyak sekali warga RW 1 yang terlibat pinjaman dengan rentenir, maka kami sepakat untuk mendirikan komunitas ini dengan harapan dapat membebaskan warga kami dari persoalan riba” ujar Dhini.
Menurut Dhini, ide pendirian komunitas Ta”awun ini tidak terlepas dari dukungan ibu Ramadani, M.Hum yang langsung duduk sebagai Dewan Pembina. “Alhamdulllah, beliau mendukung penuh pergerakan kami” ucapnya.
Berbagai cara dilakukan komunitas Ta’awun Tabek untuk mendapatkan dana demi untuk membantu sesama saudara muslim agar terhindar dari Riba. Mulai dari menghimpun donatur tetap, sampai mencari pemodal yang mau menanamkan uangnya di Komnitas Ta’awun. “Kami juga mengumpulkan baju-baju bekas layak pakai dari para donatur untuk kami jual, dan uangnya kami pergunakan untuk membantu saudara muslim yang terjebak rentenir” ujar Dini.
Sementara Penasehat Komunitas Ta’awun Tabek Subhan Lubis LC, MA mengatakan, agama islam sebagai agama yang sempurna sangat memperhatikan masalah tolong-menolong, karena agama ini datang dari Sang Pencipta yang paling tahu kemaslahatan hambaNya. Oleh karenanya kita akan banyak menemukan syariat tolong menolong dalam agama islam, diantaranya:
Firman Allah : “….Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya”. [Al Ma”idah:2].
Bahkan dalam sebuah hadits Rasulullah mempermisalkan kaum mukminin sebagai sebuah bangunan yang saling menguatkan, beliau bersabda:
“Seorang mukmin dengan mukmin lainnya ibarat sebuah bangunan, saling menguatkan sesama mereka.” (HR. Muslim no. 2585).
Rasulullah bersabda: “Seorang muslim adalah saudara muslim lainnya, dia tidak akan menzhalimi saudaranya atau membiarkan saudaranya dizhalimi. Siapa yang memenuhi kebutuhan saudaranya, maka Allah akan memenuhi kebutuhannya. Siapa yang membantu menghilangkan kesulitan seorang muslim, Allah akan menghilangkan kesulitannya pada hari kiamat, dan siapa yang menutupi aib saudaranya, maka Allah akan menutupi aibnya pada hari kiamat.” (HR. Bukhari no. 2442).
Rasulullah bersabda : “Allah senantiasa menolong seorang hamba selama hamba tersebut menolong saudaranya.” (HR. Muslim no. 2699).
Kaedah islam dalam tolong menolong.
Tolong-menolong dalam islam dibangun diatas sebuah kaedah yang ada dalam firman Allah: :….Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya. [Al Ma”idah:2].
Untuk itu, ustadz Subhan mengajak seluruh masyarakat untuk mendukung program Komunitas Ta’awun Tavek ini, agar bisa membantu sesama. “Mari kita dukung kegiatan ini agar kita bisa terbebas dari api neraka” ucapnya.
Sebelumnya Lurah Gunung Pangilun Beny Armen dalam sambutannya sangat mendukung program Komunitas Ta’awun Tabek ini. “Kita tidak bisa hidup sendiri dan kita pasti butuh orang lain” ujar Beny Armen.
Beny Armen mencontohkan berapa orang yang dibutuhkan sampai kita bisa makan sesuap nasi? Kita butuh seorang petani untuk mengurus penanaman padi, lalu penggilingan padi, setelah menjadi beras ada orang lain yang mengambil beras tersebut dan mendistribusikannya ke pedagang, sehingga kita bisa membelinya. Setelah itu kita butuh alat untuk memasak beras tersebut agar menjadi nasi sehingga kita bisa nikmati.
Berapa orang yang terlibat? Dan itu belum tersebut pabrik yang memproduksi alat bajak sawah dan penggilingan padi, begitu juga alat masak dan hal lainnya. Ini membuktikan sekaya, sekuat, dan sehebat apapun manusia dia butuh bantuan orang lain. Allah berfirman yang artinya : “Apakah mereka yang membagi-bagi rahmat Tuhanmu? Kami telah menentukan antara mereka penghidupan mereka dalam kehidupan dunia, dan kami telah meninggikan sebahagian mereka atas sebagian yang lain beberapa derajat, agar sebagian mereka dapat mempergunakan sebagian yang lain. Dan rahmat Tuhanmu lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan”. [Az Zukhruf:32].
(Marlim)