Jenderal TNI (Purn.) Gatot Nurmantyo Hadiri Seminar Nasional Bersama Para Tokoh Nasional
Padang, Sinyalnews.com,- Jenderal TNI (Purn.) Gatot Nurmantyo dan politisi Indonesia Bachtiar Chamsyah menjadi, bersama tokoh nasional lainnya, menjadi narasumber dalam kegiatan seminar nasional kebangsaan umat Islam, yang digelar disalah satu hotel Kota Padang.
Seminar nasional yang bertajuk, merekat kebersamaan untuk menghadapi tantangan masa depan, dihadiri oleh organisasi Islam, seperti Nahdatul Ulama Muhammadiyah, dan lainnya.
Jenderal TNI (Purn.) Gatot Nurmantyo mengatakan, orang Sumatra Barat (Minangkabau) memiliki peran dalam upaya menggapai kemerdekaan seperti dirasakan saat ini.
“Begitu banyak tokoh – tokoh dari Minangkabau yang mempunyai andil besar dalam usaha mencapai kemerdekaan,” katanya, Jumat (27/1).
Dikatakan, Gatot Nurmantyo, orang Minangkabau sangat Pancasilais. Hal ini terlihat dari cara orang Minangkabau menanak nasi.
“Orang minang, ketika menanak nasi, maka akan melebihkan segenggam beras untuk di cadangkan. Hal ini dilakukan ketika tidak ada yang akan di masak, maka beras segenggam yang dikumpulkan dapat di tanak dan dimakan untuk semua,” tambahnya.
Lebih lanjut, Gatot Nurmantyo meminta seluruh ulama bersatu, agar memperkokoh negara kesatuan Republik Indonesia.
“Semua ulama harus bersatu, karena dengan bersatu dapat memperkokoh negara kesatuan Republik Indonesia,” Ujarnya.
Bachtiar Chamsyah menyampaikan, kegiatan ini bertujuan untuk mempererat tali silaturrahmi antar anak bangsa.
Bachtiar Chamsyah menjelaskan juga, saat melengserkan President Soeharto, seluruh rakyat Indonesia berharap agar Kolusi Korupsi Nepotisme (KKN) dapat dihapuskan di bumi ibu pertiwi ini.
“Tetapi, kita lihat sendiri, KKN makin marak. Malah pada saat ini telah terjadi dinasti politik. Ketika suaminya tidak menjadi kepala daerah lagi, dilanjutkan oleh istrinya, usai masa istrinya menjabat, dilanjutkan dengan anaknya. Apa yang salah dengan reformasi yang kita cita – citakan ini,” jelasnya.
Lebih lanjut, Bachtiar Chamsyah menegaskan pembangunan yang telah terlaksana pada saat ini telah menciptakan banyaknya pengangguran, dan melahirkan utang yang sangat banyak.
“19 tahun saya di pemerintahan, baru kali ini saya melihat pemerintah mencapai 9.000 triliun rupiah. Jika ditambah dengan piutang lain, total piutang negara Indonesia pada saat ini mencapai 13 ribu triliun rupiah,” jelasnya.
Mantan Menteri Sosial Indonesia di Kabinet Indonesia Bersatu mempertanyakan radikalisme umat Islam pada saat ini.
“19 tahun saya di pemerintahan tidak ada organisasi islam yang ingin mendirikan negara Islam,” jelasnya.
Lebih lanjut, Bachtiar Chamsyah mengaskan, pada saat ini dunia mengakui telah mengakui kesalahannya, dan para kepala negara telah meminta maaf kepada umat Islam.
“Negara – negara maju pada saat ini telah meminta maaf atas kekeliruan yang telah di buat terhadap umat Islam. Obama sendiri telah meminta maaf,” tutupnya.
Sementara itu, Wakil Gubernur Sumatra Barat (Sumbar) Audy Joinaldy, menuturkan bahwa orang Sumbar memiliki rasa persaudaraan yang kuat.
“Orang dikenal suka merantau dan tersebar diwilayah Indonesia,”imbuhnya.
Seminar nasional kebangsaan umat Islam ini turut dihadiri oleh Wakil Gubernur Sumbar, Audy Joinaldy, Ketua LKAAM Sumbar Fauzi Bahar Datuak Nan Sati, Ketua MUI Sumbar Buya Gusrizal Gazahar, pimpinan Muhammadiyah, pimpinan Nahdlatul Ulama (NU) tokoh pesantren dari berbagai provinsi seperti Riau, Bengkulu dan Jambi, serta hampir 30 orang tokoh nasional yang hadir dalam seminar nasional tersebut.