Forum Masyarakat Minang dan Ormas Islam se-Sumbar Minta Arak-arakan Cap Go Meh di Batalkan.
Padang, Sinyalnews.com,- Masyarakat Minangkabau yang tergabung dalam Forum Masyarakat Minang, Paga Nagari Sumbar, MUI meminta agar arak-arakan perayaan Cap Go Meh di batalkan, demi keamanan dan kenyamanan warga Sumatera Barat.
Hal ini terungkap dalam rapat FMM dengan Paga Nagari dan Ketua DPW Partai Masyumi, Rabu (25/1/2023) bertempat di Purus Padang.
Ustadz Munzir Jalaluddin, Sekretaris FMM Sumbar mengatakan, sejak dulu peringatan Cap Go Meh sudah ada, akan tetapi pada tahun ini disenggarakan secara besar-besaran.
Ada beberapa faktor kenapa FMM dan ormas lainnya menolak arak-arakan peringatan Cap Go Meh kata Ustad Munzir. Yang pertama, Pemprov melalui dana APBD membantu perayaan Cap Go Meh sebesar 1 milyar sementara rakyat kita masih banyak yang susah.
Yang kedua perayaan Cap Go Meh dapat merusak Aqidah masyarakat Minang Kabau. Sebab seperti diketahui, peringatan Cap Go Meh tidak terlepas dari pelaksanaan ibadah.
Yang ketiga perayaan Cap Go Meh secara besar-besaran bisa dimanfaatkan oleh provokatof untuk mengacaukan suasana. “Seandainya itu yang terjadi, maka Sumbar akan dicap sebagai daerah intoleran” ujar Ustad Munzi.
Sementara Ustadz Amir Aulia mengatakan warga Tionghoa setempat juga merasa risih dan takut akan terjadi gesekan antara pribumi Minang dengan warga Tionghoa imbas dari konflik yang terjadi di luar Sumbar. “Seperti kita ketahui, tidak semua orang Tionghoa berduit. Banyak juga diantara yang susah hidupnya. Oleh sebab itu, apabila kerusuhan maka juga akan terkena imbasnya” ujar Aulia
Menurut ustadz Aulia, bagi orang Tionghoa yang berduit, gampang bagi mereka untuk melarikan diri kalau terjadi kerusuhan, tapi bagi masyarakat Tionghoa yang tidak punya duit tentu ini akan jadi masalah.
Selanjutnya Ustadz Ibnu Akil menyatakan menolak kedatangan Duta Besar China untuk Indonesia.
“Kita menolak dengan keras kedatangan Duta Besar China untuk Indonesia ke Ranah Minang. Ada apa, kok sampai Duta Besar China harus diundang dalam perayaan Cap Go Meh tahun ini?” Ucapnya.
Yang lebih dikhawatirkan lagi menurut Ustad Ibnu Akil adalah adanya rencana arak-arakan atraksi Sipasan oleh panitia penyelenggara. “Atraksi Sipasan biasanya di mulai sore sekitar jam 15.30 WIB. Dari jadwal yang ditetapkan panitia, atraksi Sipasan dimulai dari Jembatan Siti Nurbaya sampai ke Kota Tua” ucapnya
Menurut Ustadz Ibnu Akil lagi, otomatis akan ada penutupan jalan pada rute yang dilalui. Biasanya, rute tersebut akan melewati Masjid Nurul Yakin Nipah..Mushalla Nurul ikhlas Nipah dan Masjid Jami’ Ansharullah Simpang Anam. Berarti selama atraksi Sipasan berlangsung, ada tiga waktu Shalat terganggu yakni Shalat Ashar, Magrib dan Isya. Sebab biasanya arak-arakan berlangsung sampai jam 10 malam.
“Sekali lagi kami meminta kepada Bapak Albert Indra Lukman, selaku pengurus Himpunan Tjinta Teman (HTT) dan sebagai penasehat dalam acara Cap Go Meh ini, agar membatalkan rencana arak-arakan perayaan Cap Go Meh tersebut” ucapnya.
(Marlim)