Home / BERITA / BUDAYA / INTERNASIONAL / NASIONAL / PERISTIWA / POLITIK / SINYAL HIKMAH

Tuesday, 31 January 2023 - 07:11 WIB

Ketua MUI Sumbar : Cap Go Meh Ritual Agama Bukan Budaya

Ketua MUI Sumbar : Cap Go Meh Ritual Agama Bukan Budaya

Padang, Sinyalnews.com,- Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumatera Barat Buya Gusrizal Gazahar mengatakan, Cap Go Meh bukan budaya melainkan ritual agama umat Tionghoa. Hal ini disampaikan Buya
menyikapi maraknya pemberitaan tentang penolakan arak-arakan Cap Go Meh oleh Forum Masyarakat Minang dan Ormas Islam yang ada di Sumatera Barat.

“Cap Go Meh merupakan ritual agama, jadi wajar FMM dan ormas Islam menolak rencana arak-arakan perayaan cap go meh secara besar-besaran debgan melewati rute yang mana umat Islam jadi terganggu pelaksanaan ibadahnya. J2angan rusak akidah umat Islam dengan mengatakan bahwa cap go meh hanya sebuah budaya, sehingga umat islam berbondong-bondong ikut memeriahkannya” ujar Buya.

Buya Gusrizal menghimbau, agar pihak penyelenggara mematuhi saja apa yang sudah menjadi kesepakatan saat rapat bersama Sekda Prov kemaren. “Patuhi saja itu” kata Buya. Buya mengatakan kalau dirinya sudah menghubungi Kepala Dinas Pariwisata Sumbar Luhur Budianda agar perayaan cap go meh sesuai dengan kesepakatan antara ormas Islam yang tergabung dalam FMM dengan pemerintah kemaren.

Baca Juga :  Wujudkan Ketahanan Pangan Di Wilayah, Babinsa Koramil Mapurujaya Rutin Bantu Petani Dalam Menggarap Lahan Pertanian

Seperti diketahui, Sekda Provinsi Sumbar mengadakan rapat dengan 48 Ormas Islam yang tergabung FMM, Kamis, (26/1/2023) bertempat di ruang sidang Gubernur lt 2 jalan Sudirman Padang guna menyikapi penolakan FMM terhadap rencan arak-arakan Cap Go Meh tanggal 5 Februari yang akan datang.

Hadir dalam pertemuan tersebut, Sekda Prov. SUMBAR,
KESBANGPOL SUMBAR, KADIS pariwisata SUMBAR,
SKPD terkait, Persatuan 48 ORMAS Islam dalam ikatan FMM, Tokoh Masyarakat Adat dan Agama serta Bundo Kanduang, Pihak Polresta Padang, Pihak KODIM serta awak media.

Sekretaris FMM Ustadz Munzir Jalaluddin mengatakan, hasil pertemuan persatuan ORMAS bersama FMM dengan Pemprov Sumbar menghasilkan beberapa kesepakatan. “Kita minta Pemprov komit dengan kesepakatan yang sudah disepakati” ujar Ustadz Munzir.

Berikut kesepakatan antara Pemprov Sumbar dengan FMM dan Ormas Islam :

1. Pemprov akan mengusahakan pembatalan rute acara pawai Cap Go Meh agar dilaksanakan sebagaimana biasanya di area klenteng saja.

Baca Juga :  Dinkes dan Tim Saber Puskesmas Rutinkan Saber AKI dan AKB

2. Anggaran Dana 1M untuk acara tahun baru Imlek sudah dicairkan dan telah terpakai 800 juta dan sisanya 200 juta untuk pawai.

3. Kedatangan DUBES China yang diundang akan dibatalkan mengingat situasi yang sedang sensitif soal TKA vs TKI di Morowali.

4. Penolakan ORMAS soal rute acara bukan karena anti ras, adat dan agama melainkan agar warga Tionghoa tidak melanggar aturan pelaksanaan ritual ibadah. Sebab ritual itu melibatkan warga yang dilewati maka otomatis akan merusak aqidah Muslim. Jika tetap diadakan demikian berarti hal itu adalah sikap intoleran warga Yionghoa.

5. Situasi yang sedang sensitif soal TKA China akan bisa dimanfaatkan oleh oknum provokator yang bisa menimbulkan masalah besar sehingga akan tertuduh orang yang tidak bersalah sebagaimana kasus2 yang terjadi belakangan seperti SAMBO, isu 3000 teroris di SUMBAR dll.

 

(Marlim)

Share :

Baca Juga

BERITA

*Polres Pasaman Barat Peduli Kemanusiaan, Polres Pasaman Barat Gelar Donor Darah Bersama PMI*

BERITA

Dirjen Kemenkeu Bakal Kembali Diperiksa Kejagung

BERITA

Pemprov Optimalkan Pemanfaatan Aplikasi SP4N-LAPOR untuk Kawal Kualitas Pelayanan Publik di Sumbar

ARTIKEL

Polda Sumbar dan Pondok Pesantren Iqro’ jalin Silaturahmi untuk memperkuat sinergitas

ARTIKEL

Korban Gempa Pasaman Barat Berunjuk Rasa di Depan Kantor Bupati Pasaman Barat

BERITA

Balap Liar di Desa kalijoyo Berhasil Digagalkan Polisi

ARTIKEL

“Menebar Empati Memperkuat Silaturrohmi dan Bertekad Menjadi Teladan” AAL Peringati Maulud Nabi Muhammad SAW 1445H/2023M

BERITA

Polda Sumbar ajak Masyarakat Tidak Terpengaruh Radikalisme