Mantan Ketua DPD RI, Irman Gusman saat wawancara dengan awak media, Sabtu (28/1/2023). IST
Padang, Sinyalnews.com – Mantan Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) Irman Gusman memastikan diri maju pada Pemilu 2024 mendatang. Keputusannya itu tak terlepas dari banyaknya dukungan masyarakat yang memintanya kembali ke panggung politik tanah air. Irman akhirnya memenuhi harapan tersebut dan membidik kursi DPD RI.
“Saya memutuskan maju lagi karena dukungan masyarakat. Saya akan kembali melalui jalur independen, DPD RI tahun 2024,” terang Irman Gusman, saat silahturahmi dengan Pimpinan Wilayah (PW) Muhammadiyah Provinsi Sumbar, Sabtu (28/1/2023) di Gedung Dakwah Muhammadiyah Sumbar.
Menurut Irman, Sumbar ke depan harus membangun hubungan yang lebih baik lagi antara pemerintah pusat. Karena Sumbar sangat tergantung dana pemerintah pusat. Untuk itu, jika dia masih dipercaya nanti, maka pihaknya akan memberikan kontribusi yang terbaik untuk kepentingan Sumbar dan nasional.
“Wakil-wakil dari daerah yang duduk di parlemen harus mampu mendorong semua potensi yang ada di pusat untuk dibawa ke daerah. Yang paling penting, tentunya wakil rakyat di pusat dengan pemerintah daerah dan masyarakat harus selalu bersinergi. Sehingga Sumbar lebih maju ke depan,” harapnya.
Disinggung terkait kasus masalah korupsi yang pernah penjerat dirinya, Irman Gusman menegaskan, tidak masalah. Apapun yang terjadi di masa lalu, sudah terbuka kepada masyarakat dan tidak ada yang ditutup-tutupi. Dalam kasus tersebut, upaya hukum Peninjauan Kembali (PK) yang diajukannya dikabulkan oleh Mahkamah Agung (MA).
“Apa yang terjadi sama saya dulu, sudah terbuka kembali, PK saya dikabulkan. Apa yang dituduhkan tidak ada. Ini sumir banget. Orang Minang itu alun takilek lah takalam. Sudah bisa dibaca,” terangnya.
Meski demikian, Irman Gusman menilai, apapun yang terjadi terhadap dirinya merupakan suatu proses dan telah dilaluinya dengan baik. Yang pasti, tidak ada aturan yang dilanggar.
Seperti diberitakan, mantan Ketua DPD RI Irman Gusman telah bebas dari Lapas Sukamiskin pada 27 September 2019 lalu. PK Irman Gusman dikabulkan MA dengan mengurangi hukuman Irman Gusman dari vonis 4,5 tahun menjadi 3 tahun penjara. Majelis PK menyatakan Irman Gusman melanggar Pasal 11 UU Tipikor. Menjatuhkan denda Rp50 juta subsidair 1 bulan kurungan.
Putusan MA itu lebih ringan dari vonis yang dijatuhkan oleh PN Jakarta Pusat yang menghukum Irman Gusman 4,5 tahun penjara karena terbukti menerima suap dari Direktur CV Semesta Berjaya, Xaveriandy Sutanto dan Memi, terkait pengaturan pemberian kuota gula impor. (devi)