Asben Hendri : Kita Optimis Sampai Akhir Tahun 2022 Nilai Eksport Akan Membaik
SUMATERA BARAT, Sinyalnews.com,- Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat Asben Hendri mengatakan, nilai eksport Sumbar pada tahun 2021 sebesar US$ 3.066,93 juta naik 87,89 % dari tahun 2020. Tapi dibanding tahun dengan tahun ini eksport Sumbar Year on Year turun dari tahun 2021. Hal ini dikatakan Asben Hendri saat diwawancarai di ruangan kerjanya di Disperindag Sumbar, Selasa, (27/12/2022). Tapi
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Sumbar, ekspor di Sumbar pada Januari-Oktober 2022 secara kumulatif mengalami penurunan 2,06 persen dibandingkan periode sama pada tahun sebelumnya.
Menurut Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sumbar Asben Hendri, selain karena perang Rusia-Ukraina, turunnya ekspor Sumbar juga karena krisis pangan di dunia.
“Saat ini banyak negara mengalami krisis pangan dan membuat daya ekspor kita sedikit menurun dari sebelumnya. Pengurangan belanja negara-negara tujuan ekspor mengakibatkan daya ekspor produk asli Sumbar menjadi tuurun,” tuturnya,
Per Oktober 2022 nilai ekspor Sumbar berada diangka USD 2.492,04. Sedangkan pada 2021 ekspor Sumbar berada diangka USD 2.544,57. Meski hanya turun dua persen, Asben Hendri mengatakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumbar tetap memberi perhatian dan dukungan untuk bisa kembali meningkat.
“Kita tetap terus berusaha untuk mencari alternatif seperti menggapai pasar-pasar ekspor baru yang potensial sehingga ekspor di Sumbar dapat terus maju kedepannya,” terangnya.
Komoditas ekspor Sumbar ke pasar global seperti lemak dan minyak hewan atau nabati, berbagai produk kimia, karet dan barang dari karet, bahan-bahan nabati, bahan bakar mineral, sari bahan samak dan celup, kopi, teh dan rempah, buah-buahan, minyak atsiri dan kosmetik wangi-wangian, lalu garam, belerang, serta kapur.
Asben mengatakan, lemak dan minyak hewan atau nabati masih menjadi salah satu primadona utama ekspor yang ada di Sumbar. Salah satu contohnya yang besar di Sumbar seperti minyak kelapa sawit yang menjadi salah satu komoditas yang paling diminati di pasaran.
Namun demikian, Pemprov Sumbar melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan tidak akan berfokus kepada satu komoditas saja dan akan berusaha meningkatkan komuditas ekspor lainnya. Untuk meningkatkan seluruh komoditas ekspor di Sumbar kata Asben, pemprov pun akan berusaha mendorong pasar tradisional agar terus bergerak dan tentunya juga melihat kondisi perekonomian global yang harapkan Asben akan membaik pada tahun 2023.
“Jika perekonomian global sudah mulai membaik kita tentunya mengharapkan agar permintaan terhadap komoditas produk ekspor Sumbar juga semakin meningkat kedepannya. Apabila menemui hambatan kita akan langsung berkoordinasi dengan Kementrian dan OPD teknis untuk mendorong peningkatan komuditas ekspor di Sumbar,” ucapnya.
Asben menegaskan, demi meningkatkan ekspor di Sumbar ia mengimbau agar para pemilik komoditas ekspor untuk terus meningkatkan kualitas dan mencari pasar-pasar baru yang potensial untuk pengembangan eksport. ” Apalagi saat ini banyak daerah dan negara lain juga menjual produk yang serupa dengan komoditas Ekspor di Sumbar” ungkap Asben
Menurutnya Asben, kondisi dunia yang sedang dalam krisis menyebabkan menurunnya nilai ekspor Sumbar. “Meski ada penurunan yang diakibatkan dampak Covid-19 dan lainnya, kondisi ekspor kita masih terbilang cukup bagus,” ucapnya.
(Marlim)