PADANG, Sinyalnews.com, – Perjalanan spiritual yang dilakukan oleh seseorang biasanya berdampak pada perubahan baik yang terjadi dalam diri. Salah satunya adalah perjalanan ibadah Haji dan Umrah bagi umat muslim yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT.
Menjalankan ibadah Haji dan Umrah memberikan pengalaman spiritual bagi orang yang melaksanakannya, jika dilakukan dengan benar dan niat yang ikhlas maka ibadah tersebut bisa menjadi sebuah transformasi untuk perbaikan diri. Seperti yang dikatakan oleh mubaligh sekaligus pakar spiritual metafisika buya Gus Mhd Arief.
Hal yang serupa juga pernah dikatakan oleh ustadz sekaligus pakar ekonomi syari’ah Syafi’i Antonio.
“Transformative journey, pulang Haji dan Umroh jadi pribadi yang lebih baik,” ucap Syafi’i dalam diskusi Forum Kajian Hasanah BNI Syariah dengan tema “Umroh Hasanah Kita Berbuah” di Gedung Tempo Pavilion 1, Lantai 3, Jl. HR. Rasuna Said, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu. Hadir di acara itu Dirjen Penyelenggara Ibadah Haji dan Umrah Kementerian Agama Abdul Djamil, Sosilog Imam Prasodjo, penulis sekaligus pengusaha Ippho Santosa, President Director BNI Syariah Dinno Indiano dan jajaran direksi BNI Syariah.
Perjalanan Haji dan Umrah menjadi bagian penting dalam hidup seseorang yang sudah melaksanakannya. Sebab dalam perjalanan itu terdapat banyak pelajaran yang bisa diambil hikmahnya. Syafi’i mencontohkan misalnya saja ibadah Sa’i yakni berlari kecil sebanyak 7 kali dari Bukit Safa ke Bukit Marwah. Ada makna mendalam di Sa’i ini yang harus dipahami oleh setiap jema’ah.
“Pemahamannya semisal Sa’i dari Safa dulu baru Marwah. Safa itu kan artinya bersih lembut jadi harus ada niat yang jernih dimulai dari yang bersih dan 7 kali itu karena ada makna perjuangan. Nanti pas sampai di ujung itu marwah artinya kemenangan. Nah makna-makna ini kalau dimunculkan akan menjadi transformasi yang luar biasa,” katanya.
Di kesempatan yang sama, Dirut BNI Syariah Dinno Indiano mengatakan para travel penyelenggara Haji dan Umrah serta perbankan yang bergerak di bidang pembiayaan Umrah bisa memikirkan bagaimana agar pesan dan makna dari ibadah tersebut bisa dipahami oleh para jema’ah. Sehingga saat dan sesudah Umrah bisa menghasilkan sesuatu yang bermanfaat.
Dinno mencontohkan, misalnya BNI Syariah yang mulai awal tahun depan akan lebih fokus pada pembekalan para jema’ah, baik itu sebelum, saat ataupun sesudah Umrah.
“Mulai Januari kita sudah mikir semua travel yang berhubungan sama kita. Program kita lagi pikiran misalnya buku saku yang benar bukan hanya sekedar isinya doa-doa saja, tapi ditulis dengan baik makna dari hal-hal yang dilakukan misalnya soal ihram” ucap Dinno.
“Kalau ditulis dengan baik kan bisa catatan dia, oh benar loh makna pakaian ihram itu begini. Kalau kita nggak paham dengan baik, berangkat ke sana hanya siapin fisik, mental spiritualnya disiapin nggak. Kita lagi pikirin itu, dan berharap itu menjadi hal positif,” tambahnya.(Mhd Arief Hendrawan)