PADANG, SINYALNEWS.COM – ( Eko Kurniawan/ Spartacks Cyber ), Kemenangan penting diraih Semen Padang FC jadi modal berharga meraih target lolos 12 besar akhirnya jadi terwujud di lanjutan Liga Pengadaian 2 jumat 13 oktober.Laga kelima berlangsung di Stadion H Agus Salim Padang jadi saksi keperkasaan anak asuh pelatih Delfi Adri membekuk Sada Sumut skor 2-1. Bermain tanpa Rosad Setiawan,lini tengah terasa kalah gesit. Beruntung Kabau Sirah punya Dimas Roni, Roken, Firman kombinasi ke lini depan duet Kenneth dan Ahmad Ikhwan jadi kunci sukses anak Indarung meraih poin penuh.
Di 15 menit babak pertama,tim Sada Sumut bikin kejutan dengan gol Faisal Ramadoni melalui skema bola pantulan dari kiper Ikbal Baktiar. Dengan sigap Faisal mampu menceploskan si kulit bundar karena Sang kapten Syaiful Ramadhan terlambat menutup ruang Faisal.
Berselang tujuh menit kemudian, akhirnya sang bomber Kenneth mampu cetak gol d menit 22 melalui sundulan Kepala setelah menerima sepak pojok dari Firman. Gol kedua SPFC pun lahir dari bola mati (service tendangan bebas dari luar kotak finalti) dari Dimas Roni jadi pembeda skor 2-1 di menit 26.
Babak kedua pun skema permainan untuk kedua tim tidak berubah menambah gol. Hasil pertandingan terasa istimewa, karena di tribun selatan ada bentangan spanduk bertulis “Palestine”isyarat kita suporter Spartacks mendukung penuh perjuangan kaum muslimin di sana.
Sepak bola tentu ajang untuk menyuarakan isu perdamaian dan kemanusiaan. Simbol fair play yang selalu dikedepankan butuh aksi nyata di lapangan.
Menang di laga lawan Sada Sumut menambah spirit Kabau Sirah di laga selanjutnya lawan Persiraja Banda Aceh Sabtu 21 oktober 2023. Target curi poin laga tandang tentu target realistis. Kekuatan anak Indarung meraih target promosi dipengaruhi keinginan publik Sumatera Barat rindu ke Liga 1. kecintaan suporter tentu hal penting keberlangsungan misi tersebut berjalan sukses.
Buktinya dari tiga laga yang sudah hadir di Padang, jumlah penonton sampai 10000 orang memadati Stadion H Agus Salim Padang.
Waktu pertandingan malam hari jadi salah satu faktor animo penonton berduyun duyun beli tiket. Kabarnya tiket pertandingan baik ketika lawan PSMS Medan dan Sada Sumut ludes dimainkan oknum calo tiket. Sehingga ada menjual tiket dari harga normal. Ini musti jadi perhatian buat panpel. Karena peristiwa “tragedi kanjuruhan”berawal dari kurang sigapnya Panpel antisipasi kapasitas stadion dan faktor keamanan penonton terabaikan.
Kita suporter Spartacks Cyber berharap jangan ada oknum calo tiket bermain di pertandingan SPFC berikutnya. Kenapa demikian? Ulah mereka membuat calon penonton jadi tak kebagian dapat tiket. Kedua,modus tiket palsu tentu akan berpotensi terjadi. Nah,jika kondisi stadion keadaan kurang kapasitas,lalu terjadi kerusuhan,tentu akan mencoreng kembali sepak bola Tanah Air di mata FIFA.
Suporter Spartacks Cyber mendukung gerakan “keselamatan penonton di stadion”. media tayangan melalui vidio teknologi kecerdasan buatan ( artificial intelligence/ AI) muncul untuk memberikan beragam ilustrasi cara cara yang perlu dilakukan suporter jika terjadi situasi darurat saat tengah menyaksikan laga di tribun. Kampanye lewat vidio inisudah hadir saat Timnas Indonesia lawan Brunei Darussalam kamis 12 oktober lalu.
Walau belum sampai ke Padang, Spartacks Cyber mendukung penuh gerakan keselamatan suporter ini. Demi keselamatan suporter, sasaka.