Bukittinggi, sinyalnews.com, – Dipercaya menjadi narasumber Seminar Nasional bersama Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar, Sutarmidji, Wali Kota Bukittinggi, Erman Safar, diberi penghargaan Kartika Pamong Praja Muda oleh Rektor Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Dr. Hadi Prabowo.
Seminar Nasional yang berlangsung di kampus IPDN Jatinangor, Rabu (08/03/23) itu, merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam rangka menyambut Dies Natalis IPDN ke-67 yang akan digelar pada 17 Maret 2023.
Dalam seminarnya, Wali Kota Bukittinggi Erman Safar, mengambil judul kebijakan daerah dalam rangka pemulihan ekonomi dan menekan angka stunting dan mengurangi angka kemiskinan serta pengangguran terbuka.
Wali Kota memaparkan program unggulan Bukittinggi untuk meringankan beban rakyat dan bantuan subsidi pinjaman modal tanpa bunga dan tanpa jaminan, Tabungan Utsman.
“Dengan program Tabungan Utsman ini, masyarakat dapat memanfaatkan pembiayaan secara syariah. Tidak ada bunga dan agunan. Nasabah hanya membayar atau mencicil pinjaman pokok saja, dengan sistem menabung. Marginnya dibiayai oleh Pemko Bukittinggi melalui APBD. Sehingga Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) bebas dari rentenir,” jelas Erman.
Sejak pembiayaan perdana pada 20 Januari 2023 lalu, perkembangan realisasi program Tabungan Utsman hingga 3 Maret 2023, atau dalam waktu 40 hari, mencapai Rp 6,8 miliar. Jumlah itu merupakan total pembiayaan yang bervariasi dari 740 nasabah.
“Awal dilaunching Maret 2022 lalu, hingga 3 Maret 2023 kemarin, Tabungan Utsman telah dimanfaatkan oleh 2469 nasabah, dengan realisasi dana sebesar Rp 19,3 miliar lebih. Alhamdulillah ini bermanfaat bagi warga untuk memulihkan ekonomi pasca pandemi COVID-19,” sebutnya.
Bahkan, Walikota Bukittinggi, menargetkan selama 2023 ini, Tabungan Utsman dapat dimanfaatkan oleh 3000 warga dengan anggaran yang disediakan bersama DPRD Bukittinggi dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah ( BPRS) Jam Gadang.
Kecuali itu, Wali Kota Bukittinggi, terbilang sukses dalam menghadapi permasalahan stunting. Dengan intervensi yang masif dilakukan di tengah masyarakat, membuat turunnya angka stunting secara signifikan yang sebelumnya pada tahun 2021 mencapai 19 persen menjadi 16,8 persen pada tahun 2022. (*/rul)