
PADANG, SINYALNEWS.COM— Dalam semangat mewujudkan pendidikan yang unggul, ramah, dan terintegrasi, ratusan siswa madrasah dan sekolah umum dari berbagai kabupaten dan kota di Sumatera Barat bersaing dalam ajang Olimpiade Madrasah Indonesia (OMI) 2025 tingkat Provinsi.
Kegiatan yang diselenggarakan oleh Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumatera Barat ini menjadi salah satu agenda strategis untuk meningkatkan mutu pendidikan madrasah serta mengembangkan potensi akademik dan karakter peserta didik.
Dengan telah Resmi dimulainya Olimpiade Madrasah Indonesia (OMI) 2025 tingkat Sumbar dalam ajang antar siswa madrasah dan sekolah dibuka langsung oleh, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kakanwil Kemenag) Sumbar diwakili Kabid Penmad Kanwil Hendri Panidias, di MAN 2 Padang, Kamis (2/10/25).
Dalam sambutannya, Hendri menyebutkan OMI merupakan rebranding dari Kompetisi Sains Madrasah (KSM) dan Myres yang kini disatukan. Ajang ini diharapkan dapat membangun semangat kompetisi sains di kalangan pelajar madrasah, sekaligus terbuka bagi siswa sekolah selain madrasah.
“Dimana yang membedakan OMI dengan olimpiade lain adalah selain penguasaan sains, siswa juga dituntut memiliki kemampuan integrasi dengan nilai-nilai Islam. Itu menjadi ciri khas Olimpiade Madrasah,” ujar Hendri.
Hendri menambahkan, peserta juga diharapkan menguasai literatur berbahasa Arab dan Inggris. Menurutnya lagi, pemahaman terhadap makna mufradat dalam kedua bahasa tersebut penting untuk mendukung penguasaan ilmu.
Ia berpesan kepada siswa agar memulai setiap perlombaan dengan niat ikhlas dan berserah diri kepada Allah.
“Hadirkan zikir dalam hati dan jiwa. Allah akan selalu bersama. Ini bukan hanya menentukan OMI, tapi juga arah hidupmu,” ajak Hendri.
Sementara itu, Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Padang, Edy Oktafiandi mnyebutkan bahwa kegiatan ini menjadi salah satu wahana strategis dalam mewujudkan pendidikan madrasah yang unggul, ramah, dan terintegrasi, sejalan dengan arah kebijakan Asta Protas (Arah, Strategi, dan Program Aksi Transformasi Madrasah) yang diusung Kementerian Agama Republik Indonesia.

Edy menuturkan bahwa OMI adalah salah satu bentuk nyata transformasi pendidikan madrasah menuju lembaga yang unggul dan adaptif terhadap perkembangan zaman.
“Melalui OMI, kita ingin membuktikan bahwa madrasah mampu mencetak generasi yang cerdas secara intelektual, kuat secara spiritual, dan tangguh dalam menghadapi tantangan global,” ujarnya.
Lebih lanjut, Edy menegaskan pentingnya membangun ekosistem pendidikan yang ramah anak, inklusif, dan berbasis integrasi nilai-nilai moderasi beragama.
Edy Oktafiandipun, menyambut gembira kembali Kota Padang dipercaya sebagai lokasi pembukaan OMI tingkat Sumbar. Ia memastikan seluruh fasilitas dan kebutuhan kegiatan telah dipersiapkan dengan baik.
Tahun ini, OMI Sumbar diikuti oleh 619 siswa dari madrasah dan sekolah umum. Kompetisi sains tersebut digelar selama dua hari, 2–3 Oktober 2025, dan berlangsung di setiap kabupaten dan kota di Sumbar.
Dengan semangat “Madrasah Mandiri, Berprestasi, dan Mendunia”, OMI 2025 diharapkan menjadi langkah nyata dalam menciptakan madrasah sebagai pilihan utama dan terbaik bagi pendidikan generasi masa depan.
Hadir Kepala Kantor Kemenag (Kakan Kemenag) Padang Edy Oktafiandi, Ketua Panitia OMI Sumbar Hami Mulyawan, Kasi Penmad Kankemenag Padang Dian Khairaty, Kasi PAI Farhan Furqani, Kasi PHU Zulfahmi, Penyelenggara Zawa Syufrizal Koto, dan sejumlah kepala madrasah, pengawas, guru pendamping dan peserta dari berbagai daerah di Sumbar yang turut bergabung secara daring.
HariTJ













