SINYALNEWS.COM – Ketika para pemimpin Israel memuji Presiden terpilih AS Donald Trump yang mengancam Hamas. Trump mengatakan bahwa akan ada NERAKA yang harus dibayar di Timur Tengah, kecuali para sandera yang ditawan di Jalur Gaza dibebaskan sebelum pelantikannya pada 20 Januari 2025.
Trump meneriakkan ancamannya itu di Truth Social.
Dan tantangan Trump dijawab oleh Allah SWT dengan mengutus 4 ekor burung Ababil untuk menebarkan batu bara api neraka jahanam ke kota Los Angeles.
Los Angeles berselimut abu mengingatkan kita bahwa, Gemerlapnya Dunia hanya ilusi; Api yang membakar kota LA bukanlah hukuman, tetapi teguran untuk jiwa yang arogan dan lupa diri akan hakikat kehidupan di dunia yang telah tua renta saat ini.
Sometimes, what seems like destruction is merely a way for God to remind us of what truly matters.”
( Terkadang, apa yang tampak seperti kehancuran hanyalah cara Allah mengingatkan kita tentang apa yang benar-benar penting )
Kebakaran yang melanda Los Angeles adalah pelajaran besar bagi kita semua. Dalam hitungan detik, gedung-gedung megah dan harta duniawi yang selama ini dibanggakan musnah menjadi abu. Mungkin inilah cara Allah SWT mengingatkan keangkuhan manusia bahwa dunia hanyalah sementara, tidak pantas terlalu kita cintai.
Di balik gemerlap kota ini, ada ambisi yang sering kali melupakan batasan. Namun, api tidak hanya membakar bangunan, ia juga membakar kesombongan, kemunafikan, keserakahan, dan pengabaian terhadap tugas kita sebagai khalifah di bumi. Bukankah sering kita lupa bahwa setiap nikmat yang Allah titipkan adalah amanah yang harus dijaga, bukan disalahgunakan?
Sebagaimana Allah berfirman,
“Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi setelah (Allah) memperbaikinya”
(QS.7 Al-A’raf: 56).
Kebakaran LA ini bukan sekadar musibah, tetapi juga teguran agar kita berhenti mengejar duniawi semata dan mulai menanam kebaikan untuk akhirat. Masihkah kita punya hati nurani????.
Di tengah api yang menghanguskan segala sesuatu, mungkin Los Angeles menjadi gambaran kecil neraka bagi mereka yang lupa akan kebesaran Allah SWT. Panasnya api ini mengingatkan kita tentang NERAKA akhirat yang jauh lebih mengerikan, sebagaimana Allah menggambarkan neraka dalam firman-Nya:
“Dan bahan bakarnya adalah manusia dan batu”
(QS.2 Al-Baqarah: 24).
Maka, tanyakan pada diri kita: “Apakah hidup kita selama ini mencerminkan jalan menuju surga, atau malah mendekati panasnya neraka?”
{ Jawab dalam hati atuh }
Los Angeles yang terbakar adalah peringatan bahwa gemerlap dunia tidak dapat menyelamatkan kita dari kehancuran. Hanya amal, taubat, dan iman yang mampu melindungi kita dari api yang lebih dahsyat kelak.
{ Berapa x kita istighfar dalam 24 jam¿¿} { jawab atuh dalam hati aja}
Mari kita jadikan ini sebagai renungan. Ketika dunia mulai terasa seperti neraka, mungkin itu adalah panggilan untuk kembali ke jalan-Nya. Jangan tunggu Api yang lebih besar untuk menyadarkan kita, karena kelak tidak ada kesempatan kedua.
Kebakaran Los Angeles adalah pelajaran bisu yang berbicara dalam bahasa abu dan asap. Semoga kita mendengar suaranya, memahami pesannya, dan memperbaiki langkah-langkah kita ke depan. Karena sejatinya, dunia ini hanyalah ladang Amal kebaikan. Apa yang kita tanam di sini, akan kita tuai di akhirat.
Dari api dan abu kota Los Angeles, Allah SWT menegur kita bahwa Api tak hanya membakar gedung, tetapi juga kesombongan dan keangkuhan yang terlalu lama bertengger di hati manusia. RENUNGKANLAH…??
Oleh : Cah Angon
Padang, 12 Januari 2024