Padang, Sinyalnews.com,- Forum Masyarakat Minangkabau menentang keras rencana arak-arakan atraksi Sipasan dalam rangka memeriahkan perayaan Cap Go Meh yang akan digelar 5 Februari 2023 yang akan datang.
Pernyataan tersebut disampaikan Sekretaris Forum Masyarakat Minang (FMM) Ustadz Munzir Jalaluddin kepada Sinyalnews.com, Sabtu (21/1/2023).
Ada empat poin mendasar kenapa FMM menentang keras arak-arakan atraksi Sipasan pada peringatan perayaan Cap Go Meh.
1. Adanya kekhawatiran penyusup yang memanfaat situasi dan kondisi saat perayaan Cap Go Meh.
” Sekarang sudah memasuki tahun politik. Kita khawatir ada orang yang membuat kegaduhan sehingga nanti akan keluar anggapan kalau Sumbar adalah provinsi yang intoleran” ucap Ustadz Munzir
2. Tidak setuju dengan keikutsertaan Pemprov Sumbar memberikan bantuan dana untuk perayaan Cap Go Meh.
“Masih banyak warga masyarakat kita yang berada dibawah garis kemiskinan. Kenapa bukan ke mereka dana 1 miliyar tersebut di serahkan. Bukankah orang Tionghoa merupakan masyarakat kelas atas, yang ekonominya sudah pada mapan” ucapnya.
3. Menolak kedatangan Duta Besar China untuk Indonesia.
“Kita menolak dengan keras kedatangan Duta Besar China untuk Indonesia ke Ranah Minang. Ada apa, kok sampai Duta Besar China harus diundang dalam perayaan Cap Go Meh tahun ini?” Tanya Ustadz Munzir
4. Perayaan Cap Go Meh tidak cocok dengan daerah kita yang berlandaskan “Adat basandi syarak, Syarak basandi kitabullah.
Atas empat hal diatas, maka kami dari Forum Masyarakat Minang meminta kepada para penyelenggara, agar membatalkan rencana arak-arakan atraksi Sipasan dan Kio demi menjaga situasi dan kondisi kota Padang saat ini sedang.
“Kami mohon kepada Bapak Albert Indra Lukman, salah pengurus Himpunan Tjinta Teman (HTT) agar mendorong panitia pelaksana perayaan Cap Go Meh untuk mempertimbangkan himbauan kami ini” ujar Ustadz Munzir.
(Marlim,)